"Garuda Indonesia tengah melakukan koordinasi intensif kepada pihak-pihak terkait guna memastikan tindak lanjut penanganan jamaah untuk dapat kembali melanjutkan perjalanan," imbuh dia.
Insiden terbakarnya salah satu mesin pesawat pengangkut haji, ternyata tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).
Sebaliknya, saham Boeing selaku pabrikan pesawat seri 747-400 ini justru anjlok hingga 2,07 persen.
Pada perdagangan Kamis (15/5/2024), harga saham Garuda dengan kode perdagangan GIAA terpantau stagnan di level Rp59.
Hingga penutupan Sesi I perdagangan, saham GIAA telah diperdagangkan 199 kali atas 4,47 juta saham, senilai Rp263,45 juta.
Sepanjang perdagangan sesi I, saham GIAA yang masuk dalam pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI) ini terpantau sepi, dan bahkan nyaris tidak memiliki bid (pembeli) dan offer (penjual).
Sejak 30 Januari 2024, saham GIAA memang telah masuk dalam kategori pemantauan khusus di BEI.
Saham ini masuk pengawasan dalam kategori 5 (lima) dimana perusahaan memiliki ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir.
Pada laporan keuangan Kuartal I-2024, Garuda Indonesia mencatat total ekuitas sebesar 1,373 miliar dolar AS, atau hampir Rp22 triliun.
Saldo ekuitas negatif Garuda terus bertambah seiring dengan rugi bersih yang diderita Garuda dalam beberapa tahun terakhir.
Load more