Jakarta, tvOnenews.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bakal melakukan investigasi penyebab jatuhnya pesawat PK-IFP di dekat Lapangan Sunburst, BSD, Serpong, Tangerang Selatan.
Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, bahwa pihaknya telah mengumpulkan sejumlah serpihan pesawat, untuk nantinya akan dilakukan investigas guna mengungkap penyebab jatuhnya pesawat PK-IFP itu.
"Tadi ada mesin yang jatuh di sebelah sana terus ada bagian baling-baling yang jatuh di sebelah sini. Semua posisi-posisinya. Itu nanti dari posisi-posisi jatuhnya kita akan mencoba bagaimana sih sikap pesawat ketika terakhir-terakhir sebelum menabrak pohon," kata dia kepada wartawan dikutip Senin (20/5/2024).
Soerjanto menjelaskan, selain mengumpulkan puing-puing pesawat, KNKT juga akan mendengarkan rekaman percakapan antara Pilot dengan menara pengawas.
"Dilakukan investigasi selanjutnya, tapi nanti menunggu informasi-informasi yang lain setelah apa yang kita bongkar, termasuk percakapan dengan menara pengawas, itu nanti kita dengarkan," jelasnya.
Selain itu, dia menuturkan saat ini belum dapat memberikan informasi lebih detail terkait insiden jatuhnya pesawat tersebut.
"Belum ada. Terlalu dini kita menyebutkan penyebab," tuturnya.
Saat ini, bangkai pesawat telah dibawa ke Pondok Cabe untuk dilakukan penyelidikan dan investigasi lebih lanjut.
Diberitakan sebelumnya, Pesawat latih jatuh di kawasan BSD Tangerang Selatan, yang terjadi pada Minggu (19/5/2024). Lokasi pesawat dengan kode PK-IFP jatuh di dekat McD BSD, Cilenggang atau sekitar dekat Lapangan Sunburst BSD sekitar 14.00 WIB.
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ibnu Bagus Santoso melaporkan ada tiga orang korban meninggal dunia atas kecelakaan pesawat latih yang jatuh di kawasan BSD.
"Ada tiga korban, yang satu di luar pesawat, dua masih ada di dalam pesawat," kata AKBP Ibnu, diwawancarai tvOne, Minggu (19/5/2024).
Diperkirakan dua korban yang masih ada di dalam pesawat adalah pilot atau co pilot.
"Yang di dalam pesawat meninggal dunia semua," terang Ibnu. (aha/lgn)
Load more