Selain itu, sesi ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi dan kemitraan antara lembaga pemerintah, lembaga budaya, dan masyarakat lokal untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip Subak ke dalam inisiatif pengelolaan air nasional.
Selama 10 tahun terakhir, dialog antara pengelola air dan ahli warisan budaya telah diselenggarakan mengenai pentingnya warisan material, tata kelola dan spiritual terkait air untuk tantangan pengelolaan air saat ini dengan tujuan meningkatkan minat untuk 'belajar dari masa lalu' dan memberi nilai tambah pada intervensi pengelolaan air di masa depan.
Kemudian, mendorong kegiatan nasional mengenai air dan warisan budaya antara lembaga pengelolaan air dan warisan budaya, dan mengembangkan agenda tematik untuk penelitian mengenai pentingnya warisan terkait air untuk tantangan pengelolaan air.
"Peserta nanti akan memperoleh wawasan tentang bagaimana pengetahuan tradisional dapat menawarkan solusi efektif untuk mengatasi tantangan global kontemporer," ungkap Irini.
Selanjutnya, hasil dari sesi ini adalah untuk mengkatalisasi aksi dan kolaborasi dalam memanfaatkan sistem Subak dan warisan Jalur Rempah sebagai solusi terhadap tantangan air kontemporer, sekaligus memastikan pelestarian warisan budaya dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Load more