Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menghadiri Rapat Paripurna ke-17 DPR RI Masa Persidangan V tentang Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal RAPBN Tahun Anggaran 2025.
Dalam pidatonya, Menkeu Sri Mulyani menyebut program hilirisasi sebagai upaya percepatan reformasi struktural membuahkan hasil yang nyata.
Dia mengatakan strategi hilirisasi sukses menambah nilai ekspor Indonesia.
“Nilai ekspor Indonesia tahun 2022 mencapai 292 miliar, meningkat dari 176 miliar tahun 2014. Ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah,” kata Sri di Ruang Rapat Paripurna, Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).
Dia menjelaskan pada 2022 surplus neraca perdagangan mencatat US$54,5 miliar, jauh lebih tinggi dari tahun 2014 hanya sebesar US$2,2 miliar.
Menkeu Sri Mulyani mengungkap nikel dan crude palm oil (CPO) paling banyak menyumbang nilai ekspor.
“Lonjakan tajam dari kinerja ekspor terutama disumbang dari produk hilirisasi utamanya produk nikel dan CPO,” jelasnya.
Meskipun pada 2023 ekonomi global melemah dan harga komoditas jadi menurun, hal itu membuat neraca perdagangan sedikit menurun dengan surplus sebesar US$36,9 miliar.
Selain itu, Sri Mulyani juga mengungkap bahwa hilirisasi berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa.
Dia menyebut Provinsi Sulawesi Tengah dan Maluku Utara tumbuh signifikan karena hilirisasi nikel.
“Di mana tahun 2023 masing-maisng tumbuh 6,4 persen dan 6,9 persen, jauh lebih tinggi di atas pertumbuhan nasional,” ungkapnya. (saa/lgn)
Load more