Bandung, tvOnenews.com - Isak tangis keluarga menyambut kedatangan jenazah Farid Ahmad (34) yang menjadi korban terjatuhnya pesawat latih nomor registrasi PK-IFP di BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5/2024) kemarin.
Jenazah Farid tiba di rumah duka, Kompleks Grand Villa Cihanjuang nomor 6, Kampung Cisasawi, RT 01 RW 05, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Senin (20/5/2024) pukul 12:30 WIB.
Istri, ibu dan ke tiga anaknya tampak tak kuasa menahan tangis saat anggota keluarga mereka tiba di rumah duka dengan keadaan terbujur kaku. Tak genap setengah jam, jenazah kemudian dibawa ke masjid untuk di salatkan.
Setelahnya jenazah bakal dimakamkan di TPU Cisasawi sesuai permintaan keluarga. Mendiang Farid sendiri sudah tinggal di rumah duka selama empat tahun belakangan.
Diketahui Farid merupakan engineering atau mekanik pesawat. Ia menjadi salah satu dari tiga korban meninggal dunia akibat kecelakaan udara tersebut.
Nandang Suhana (53), paman korban mengakui pihak keluarga mengetahui peristiwa yang dialami Farid melalui berita. Saat itu, keluarga belum meyakini salah satu korban tewas adalah Farid Ahmad.
"Saya lagi jalan dapat info, kemudian lihat di televisi ada nama Farid Ahmad tapi belum yakin. Kemudian ada yang nelpon ke keluarga, langsung aja ke Jakarta istrinya," kata Nandang kepada wartawan di rumah duka, Senin (20/5/2024).
Kemudian, keluarga berusaha mencari informasi dan kenyataan Farid Ahmad menjadi salah satu korban meninggal dalam kecelakaan pesawat.
Masih dari keterangan Nandang, korban asal Bandung Barat itu merupakan suami dari Rina Aprianto (34) dan ayah dari tiga anak kembar yang masih berusia 5 tahun. Diantaranya dua laki-laki dan satu perempuan.
Kepergian Farid untuk selamanya, ucap Nandang meninggalkan duka cukup mendalam bagi keluarga yang selalu menantikan kepulangannya.
Karena pekerjaannya sebagai mekanik pesawat, waktu Farid bersama istri dan anak cukup jarang. Menurut dia, korban merupakan sosok yang baik dan dikenal ramah di lingkungan rumahnya.
"Pulangnya kadang seminggu sekali, beda-beda. Saya itu ketemu terakhir sama Farid dua minggu lalu. Almarhum orangnya baik, deket sama keluarga sama warga juga. Jadi sangat kehilangan sekali," ujarnya.(iah/lgn)
Load more