"Ya pihak keluarga percaya jika korban meninggal karena kecelakaan tunggal, tapi karena ada sejumlah kejanggalan yang dicurigai akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke polisi," ujar Supriyono.
Supriyono menambahkan jika korban dan pelaku merupakan warganya, karena memang antara korban dan pelaku merupakan teman dekat.
"Pelaku itu temannya korban karena sering bergerombol bersama, dan mereka merupakan warga kami," jelasnya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Ryo Pradana saat dikonfirmasi media disela-sela proses pembongkaran kuburan mengatakan, pembongkaran dan autopsi jenazah Jiono untuk menindaklanjuti adanya indikasi dugaan pembunuhan dibalik kematiannya.
"Jadi awal April dilaporkan meninggal karena kecelakaan tunggal, tapi pihak keluarga menemukan kejanggalan akhirnya melapor ke kami dan minta dibongkar untuk memastikan penyebab kematian korban, lalu kita bongkar ini," ungkapnya.
Polisi langsung mengamankan lima orang dan satu orang telah ditetapkan menjadi tersangka, sedangkan empat lainnya masih berstatus saksi.
Dari hasil autopsi team forensik RS Bhayangkara Kediri mendapatkan sejumlah luka akibat kekerasan benda tumpul di tubuh korban. Antara lain luka memar di bagian kepala, paha kiri dan dada.
Load more