Memang, ia akui, selama 17 tahun bekerja keras sebagai tukang pijat keliling, ia tak luput menyisihkan uangnya untu ditabung. Begitu juga mebanung uang haji selama 16 tahun.
Di sisi lain ia bercerita, yang usianya sudah tidak muda lagi, ia akui, dirinya masih menjalankan masih menjalankan profesinya tersebut.
Bahkan, ia akui, dirinya mampu memijat kurang lebih dua jam untuk sekali pijat.
Selain itu, Ia aku dirinya kerap sekali menyisihkan uang Rp10 ribu setiap harinya, untuk tabungan haji.
“Penghasilan saya tak tentu, kalau sebentar kadang dibayar Rp30 ribu, ada juga yang membayar Rp70 ribu,” tutur warga Jalan Sombo, Surabaya ini.
Namun, dari penghasilannya yang tak tentu, tak menyurutkan harapan Supiyah untuk mewujudkan cita-cita sejak ia masih muda, yakni menunaikan rukun Islam kelima.
Dari tekad kuat tersebut, Supiyah tekun menabung hingga pada suatu ketika ia dapat membeli emas seberat 60 gram untuk mendaftar biaya haji di tahun 2010 sebesar Rp25 juta.
Load more