Surabaya, tvOnenews.com - Di antara pilar dalam umat Islam, yakni diwajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan ibadah haji ke Baitullah (Makkah).
Ibadah ini merupakan rukun kelima dalam Islam dan dilakukan jauh sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW.
Seperti dituliskan dalam dalil yang diwajibkan haji dalam Al Quran, Allah SWT berfirman.
"Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam” (QS Ali ‘Imran: 97).
Kemudian dalam sebuah hadist Rasullah SAW bersabda:
“Wahai manusia! Sungguh Allah telah mewajibkan haji atas kamu sekalian, maka kerjakanlah haji” (HR Muslim).
Lantaran, ibadah haji satu di antara ibadah yang diwajibkan oleh Allah SWT.
Seorang nenek tukang pijat keliling asal Surabaya, bernama Supiyah (60), setiap harinya berjibaku menyisihkan uangnya, untuk menambung ongkos haji.
Akhirnya, selama 16 tahun menabung ongkos untuk ibadah haji, dari uang hasil upahnya pijet keliling.
Perempuan berusia 60 tahun ini, bisa berangkat menunaikan ibadah haji tahun 2024 ini. Ia berangkat haji di kloter 15, dari Kota Surabaya.
Supiyah sendiri mengaku dirinya tak menyangka bisa jalankan ibadah haji, meski sudah menabung 16 tahun.
Berkali-kali dia menyebutkan wujud syukur kepada Allah SWT.
"Alhamdulillah ya Allah, Alhamdulillah ya Allah. Saya tidak menyangka, ternyata Allah memanggil saya untuk jalankan ibadah haji," ujarnya kepada wartawan tvOnenews.com sambil menitikan air mata karena mensyukuri nikmat yang diberikan Allah.
Memang, ia akui, selama 17 tahun bekerja keras sebagai tukang pijat keliling, ia tak luput menyisihkan uangnya untu ditabung. Begitu juga mebanung uang haji selama 16 tahun.
Di sisi lain ia bercerita, yang usianya sudah tidak muda lagi, ia akui, dirinya masih menjalankan masih menjalankan profesinya tersebut.
Bahkan, ia akui, dirinya mampu memijat kurang lebih dua jam untuk sekali pijat.
Selain itu, Ia aku dirinya kerap sekali menyisihkan uang Rp10 ribu setiap harinya, untuk tabungan haji.
“Penghasilan saya tak tentu, kalau sebentar kadang dibayar Rp30 ribu, ada juga yang membayar Rp70 ribu,” tutur warga Jalan Sombo, Surabaya ini.
Namun, dari penghasilannya yang tak tentu, tak menyurutkan harapan Supiyah untuk mewujudkan cita-cita sejak ia masih muda, yakni menunaikan rukun Islam kelima.
Dari tekad kuat tersebut, Supiyah tekun menabung hingga pada suatu ketika ia dapat membeli emas seberat 60 gram untuk mendaftar biaya haji di tahun 2010 sebesar Rp25 juta.
Dia terus berjuang untuk bisa melunasi biaya perjalanan ibadah haji.
“Meskipun penghasilan saya tidak tetap, Alhamdulillah sedikit demi sedikit saya bisa nabung untuk haji yang penting tekadnya kuat,” tuturnya.
Supiyah mengaku, seharusnya berangkat haji di tahun 2021, namun karena pandemi Covid-19 membuatnya tidak bisa berangkat ke tanah suci, keberangkatan ibadah haji pun ditiadakan.
"Harusnya 2021 berangkat tapi karena Covid-19 akhirnya mundur dan juga baru sempat ada uang juga untuk melunasi, akhirnya berangkat tahun ini," ungkap ibu lima anak tersebut.
Supiyah sudah menyiapkan doa khusus ketika di tanah suci. Ia berharap agar senantiasa diberikan kesehatan, murah rezeki dan panjang umur.
"Ya doanya gak banyak-banyak diberi sehat, lancar rezeki dan panjang umur," ujar Supiah.
Bahkan, ketika nanti di Arab Saudi ada yang memintanya untuk memijat maka dia sanggup melakukan itu, asalnya tidak mengganggu waktu ibadah.
"Waktu masuk di asrama haji saja sudah ada yang pijat. Alhamdulillah diberi imbalan Rp 50 ribu. Ya nanti jika sudah di Makkah ada yang minta pijat ya tetap dilayani kan membantu orang dapat pahala," pungkasnya. (msi/aag)
Load more