"BPS akan memprediksi 3 juta lebih manusia bakal menghuni Tangsel pada tahun 2030 dan 4 juta pada tahun 2045 saat menuju Indonesia Emas, meski data menunjukkan pertumbuhan kita terus mengalami peningkatan pasca pandemi covid kemarin," kata Benyamin.
"Namun angka pengangguran terbuka juga masih dalam penanganan yang tidak pernah terhenti," sambungnya.
Benyamin mengakui ketiadaan sumber daya alam sebagai salah satu aset pembangunan seperti tambang dan luas lahan bukan menjadi alasan bagi pemerintahan mendatang untuk tak dapat melangsungkan pembangunan di Kota Tangsel.
Ia mengaku berdasarkan keunggulan SDM yang dimiliki dapat menjadi landasan pembangunan yang modern di Kota Tangsel.
"Minim sumber daya alam justru harus kita optimalkan dalam keunggulan sumber daya manusia, sangat wajar kalau dalam rencana pembangunan kedepan, Tangsel hanya berfokus sebagai kota hunian, pendidikan, perdagangan dan kota jasa. Tidak menyentuh pada Kota Industri dan Pariwisata." pungkasnya. (raa)
Load more