Jakarta, tvOnenews.com - Belakangan ini terjadi huru-hara antara fans bola dengan NCTZen (fans NCT) usai konser The Dream Show 3 NCT DREAM di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK)
Diketahui, Stadion Utama digunakan untuk konser NCT DREAM pada Sabtu (18/5/2024) lalu. Hal itu membuat fans bola kesal lantaran SUGBK akan digunakan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Menanggapi hal tersebut, Menpora Dito Ariotedjo mengatakan bahwa promotor konser NCT DREAM akan mendatangkan ahli rumput untuk mengatasi rumput yang dipakai untuk konser.
Hal tersebut bertujuan agar Stadion Utama GBK dapat siap digunakan dalam laga Timnas Indonesia melawan Irak 6 Juni mendatang.
“Jadi terkait dengan SUGBK dari seminggu sebelum penyelenggaraan konser NCT dari pihak penyelenggara atau EO sudah koordinasi dengan kami. mereka memastikan untuk after use-nya mereka akan ada pendampingan bersama GBK,” ujar Dito kepada wartawan.
“Mereka juga akan membawa ahli-ahli untuk perawatan rumput dan memastikan rumputnya bisa dipakai di kualifikasi Piala Dunia. Mereka memastikan langsung beres dan Juni sudah bisa dipakai buat pertandingan kualifikasi Piala Dunia,” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Umum PPK GBK Hadi Sulistia memastikan perawatan rumput lapangan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta terus dilakukan.
Lapangan di Stadion GBK menjadi sorotan jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026. Timnas Indonesia akan menggunakan stadion kebanggaan masyarakat Indonesia ini untuk menjamu Irak dan Filipina.
Pertandingan pun akan berlangsung pada 6 dan 11 Juni 2024 mendatang.
Meski sempat digunakan untuk konser, Hadi memastikan sudah ada antisipasi awal dari pihak GBK dengan menutup rumput menggunakan pelindung rumput.
Pelindung tersebut ternyata memiliki standar yang tinggi dan digunakan juga untuk stadion berkelas lain seperti Stadion Wembley di London.
"Pertama, penutupan rumput SUGBK dilakukan dengan menggunakan pelindung rumput dengan standar tertinggi di dunia yang juga dipergunakan di stadion ternama termasuk Wembley Stadium," kata Hadi saat dihubungi tvOnenews.com.
Durasi penggunaan pelindung rumput pun tak mengganggu proses pemulihan karena langsung dibuka setelah konser selesai.
"Setelah acara, penutup rumput langsung dibuka, sehingga durasi penutupan lebih pendek dari maksimal penutupan sebagaimana dilakukan dalam pengujian," kata Hadi.
Selain itu, panggung utama yang berada di luar area lapangan membuat rumput tidak memiliki beban yang berlebihan.
Sementara itu, Hadi pun meluruskan kondisi rumput viral di sosial media dimaana ada totol-totol bekas penggunaan pelindung.
Menurutnya, kondisi tersebut wajar terjadi dan tak semua bagian lapangan memiliki kondisi serupa.
"Pasca kegiatan musik, kondisi rumput tetap baik. Secara visual memang terlihat ada bekas tapak," kata Hadi.
"Yang perlu diluruskan adalah, hal tersebut sangat wajar karena selama kegiatan musik seluruh area rumput dalam kondisi terlindungi dengan durasi penutupan yang lebih pendek dan dengan penutup rumput (grass cover) berstandar internasional terbaik," tutupnya. (hfp/ree)
Load more