Sejak awal perjanjian dengan terduga pelaku, buku tabungan itu akan digunakan untuk game online, tetapi saat ini diketahui bahwa rekening atas nama pelajar itu digunakan untuk judi online slot.
"Ada sekitar 20 hingga 50 orang yang identitasnya dibeli, awalnya berjanji akan digunakan untuk game online, tetapi semakin kesini ternyata digunakan untuk slot (judi online). Saya melapor karena keberatan, soalnya pihak bank sudah ada yang datang ke rumah yang curiga nanyain keberadaan kartu ATM sama buku tabungannya," ucap Mita.
Sementara itu, kepala unit (Kanit) Reskrim Polsek Cihideung Polres Tasikmalaya Kota Iptu Ruhana Efendi yang menerima laporan mengatakan, saat ini pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait dugaan penyalahgunaan identitas para pelajar tersebut.
"Jadi para anak-anak diminta oleh salah seorang untuk membuat nomor rekening, lalu dia dikasih uang dua ratus ribuan. Karena memang curiga, takutnya nomor rekening itu digunakan untuk kejahatan, maka kita akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Yang lapor baru empat orang, tetapi keterangan dari para pelajar itu yang direkrut membuat rekening itu hampir 22 orang," kata Kanit Reskrim Polsek Cihideung Tasikmalaya, Iptu Ruhana Efendi.
Menurut Ruhana, dugaan awal menurut hasil keterangan dari para pelapor buku rekening itu diduga digunakan untuk bermain judi online slot. Maka dari itu para pelajar itu melapor ke Polisi. Saat ini, terduga pelaku sedang tidak ada di Tasikmalaya, informasi terakhir terduga pelaku berada di Tangerang Banten.
"Kalau yang ditakutkan oleh para pelapor intinya takut digunakan untuk main judi online. Jadi mereka tak pernah memegang buku tabungan. Jadi setelah buku rekening dibuat, langsung atmnya dibawa sama buku tabungannya. Kata para pelapor tadi terduga pelaku ada di Tangerang, " ucap Ruhana. (Denden Ahdani/ito)
Load more