"Kalau kita lihat data, Maret merupakan kasus tertinggi hingga 167 kasus. Tapi, kalau berdasarkan data grafik laporan bulanan dari awal tahun, April dan Mei kasus DBD sudah bisa dikendalikan," kata Allin.
"Upaya pengendalian DBD yang penting pada saat ini adalah melalui upaya pengendalian jentik dan nyamuk penular serta upaya membatasi kematian karena DBD," sambungnya.
Adapun tercatat sebanyak 461 kasus DBD pada periode Januari hingga 11 Mei 2024 di Kota Tangsel.
Allin mengimbau agar masyarakat dapat melakukan upaya pencegahan pribadi kasus penyebaran DBD.
Semisal, kata Allin, terdapat upaya pencegahan berupa langkah 3M yakni menguras, menutup, mendaur ulang, dan menghindari gigitan nyamuk yang dilakukan secara rutin.
"Kami berharap supaya DBD di Tangsel bisa ditekan, masyarakat harus punya kesadaran sendiri bagaimana bisa melakukan 3M plus di rumahnya masing masing," pungkasnya. (raa)
Load more