“Anak saya sempat mengalami depresi. Jadi kadang-kadang pembicaraan gitu, anak saya masalah masih anak anak depresi hilang ingatan. Suka ngomong sendiri, tiba-tiba nangis,” kata AF kepada awak media, Kamis (16/5/2024).
AF menjelaskan keluarga pun sempat meminta pertolongan kepada Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tangsel.
Beruntung, UPTD PPA Kota Tangsel merespons dan mendatangi seorang psikolog untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban.
Langkah yang dilakukan keluarga pun berbuah hasil manis, hingga korban pulih dari depresi yang dialaminya.
“Anak saya sampai didatengin psikolog untuk menyebuhkan anak saya. Berbulan-bulanan,” katanya.
“Alhamdulillah sekarang udah membaik. Sekarang sudah SMK. Saya harap pelaku bertanggungjawab dan ditangkap,” ungkapnya.
Sementara itu, Kuasa Hukum korban, Rizky mengatakan peristiwa pemerkosaan yang menimpa korban baru diketahui keluarga saat insiden pendarahan tersebut.
Kala itu keluarga terkejut mendapati kondisi hamil korban saat dilarikan ke rumah sakit usai mengalami pendarahan.
Load more