Jakarta, tvOnenews.com - Sutradara Anggy Umbara mengungkap alasannya berani mengambil keputusan membuat film Vina: Sebelum 7 Hari yang merupakan kisah nyata kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang dialami Vina dan Eky 2016 silam.
Anggy mengaku melihat tokoh utama, yakni Vina memiliki karakter yang sangat kuat dan unik.
"Gue lihat karakternya dia memang bisa dibilang full of spirit lah energinya dia tuh gede gitu. Energi tuh something unik lah gitu," kata Anggy di YouTube RJL 5 dilansir, Kamis (23/5/2024).
Dia menjelaskan awalnya mendapat kesulitan izin dari pihak keluarga, karena enggan mengangkat kasus tersebut.
"Ada mungkin empat sampai lima kali datang ke rumah buat minta izin. Produser gue tuh 5 kali ke sana buat minta izin. Sampai akhirnya keluarga mengizinkan, ya," jelasnya.
Di sisi lain, Anggy mengatakan harapan ibu Vina terkait film tersebut.
Dia mengatakan sang ibunda hanya berpesan agar masyarakat bisa mendoakan almarhumah Vina.
"Jadi, ada momen ibunya Vina ini minta dengan adanya film ini, masyarakat tuh ingat dan mendoakan Vina. Itu harapannya, ya, karena doa nggak akan putus," jelasnya.
Anggy Umbara mengungkap kronologi kematian Vina versi riset dan keterangan pihak keluarga.
Anggy mengatakan ada hal-hal yang bisa menjadi pemicu Vina diperlakukan sadis hingga tewas oleh sekelompok geng motor.
Menurutnya, Vina mengalami perundungan sejak di sekolah yang lama, hingga pindah.
"Almarhumah sudah dibully dari sekolahannya. Jadi, sudah lama sih dia dibuli di sekolahnya sama teman-teman sekolahnya. Enggak tahu, ya, nggaknsuka ngelihat orang lain senang gitu," katanya.
Anggy menjelaskan ketidaksukaan orang-orang terhadap Vina memuncak ketika mengetahui ibunya bekerja di luar negeri atau sebagai TKW.
Dia mengatakan meski mendapat perundungan, Vina muda memiliki karakter yang kuat untuk melawan.
"Dia ngelawan terus habis itu sampai akhirnya dia pernah pindah sekolah juga karena dibully gitu," katanya.
Menurut Anggy, pihak keluarga Vina bahkan sempat mendatangi sekolah lamanya guna mengonfirmasi tindakan perundungan.
Dia melanjutkan melihat Vina sebagai wanita kuat ketika mendapat tekanan.
Meski demikian, Anggy merasa dari film tersebut terdapat pesan penting kepada masyarakat, terutama proses hukum.
"Ini kasus sangat sangat unik dan banyak banget pelajaran yang bisa diambil. Film ini penting untuk diangkat gitu kan dari semua sisinya, sisi pelajaran untuk masyarakat, untuk yang berwenang kepolisian, dan pemerintah gitu kan," paparnya.
Selain itu, Anggy mengharapkan film tersebut bisa menjadi amalan baik bagi almarhumah Vina karena mendapat doa dari masyarakat.
"Untuk almarhumah sendiri ya itu tadi doanya enggak akan terputus itu enggak akan berhenti untuk dia. Alfatihah untuk dia untuk supaya bisa tenang di sana gitu kan dan semua kebaikan," imbuhnya.
Load more