Jakarta, tvOnenews.com - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Dkukmindag) Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, mencatat harga bahan pangan masih stabil menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah karena persediaan mencukupi.
"Harga sampai saat ini masih stabil dan persediaan relatif aman memenuhi kebutuhan masyarakat saat Hari Raya Idul Adha," kata Kepala Bidang Perdagangan Dkukmindag Bangka Selatan Era Fitrawati di Toboali, mengutip Antara pada Kamis (23/5/2024).
Ia mengatakan, dalam dua pekan terakhir harga maupun stok berbagai komoditas pokok masyarakat secara umum terbilang masih normal dan harga tersebut diperkirakan akan terus bertahan hingga Juni 2024.
Harga beras premium kemasan 5 kilogram mengalami penurunan sebesar Rp2 ribu yang semula dibanderol Rp80 ribu turun menjadi Rp78 ribu atau Rp15.500 per kilogram. Sedangkan untuk beras jenis medium turun Rp2 ribu dari semula Rp75 ribu ribu per 5 kilogram menjadi Rp73 ribu dan untuk per kilogram harga beras dipatok Rp14.500.
Sementara dalam tiga hari terakhir ini harga cabai rawit juga mengalami penurunan sebesar Rp5 ribu per kilogram, awalnya dijual Rp70 ribu ribu kini menjadi Rp65 ribu per kilogram, sedangkan cabai merah keriting masih stabil pada harga Rp55 ribu per kilogram, bawang merah Rp55 ribu per kilogram, bawang putih Rp40 ribu dan bawang bombai Rp30 ribu per kilogram.
"Untuk bawang harga masih terpantau stabil, padahal di daerah lain harga bawang merah sudah sekitar Rp60 ribu dan cabai ada penurunan dan bertahan stabil," ujarnya.
Untuk komoditas sayur-mayur juga masih dalam kategori aman, kacang panjang Rp8 ribu per kilogram, sawi Rp5 ribu per ikat, kangkung Rp2 ribu per ikat, timun Rp5 ribu per kilogram, tomat dan kentang Rp20 ribu per kilogram.
Untuk gula pasir masih bertengger Rp18 ribu per kilogram, telur ayam broiler Rp2 ribu per butir sedangkan per kilogram dibanderol Rp30 ribu dan telur ayam kampung Rp66 ribu per kilogram.
"Melihat dari data tersebut kami prediksi sampai Juni 2024 harga ini juga masih bertahan, namun terus berkoordinasi dengan distributor sebagai langkah antisipasi terjadinya Inflasi," ujarnya. (ant/ree)
Load more