ADVERTISEMENT

LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Para pelaku kasus pembunuhan terhadap Vina asal Cirebon.
Sumber :
  • Kolase Tim tvOnenews

Misteri Sperma di Jasad Vina Cirebon, Mantan Kabareskrim Polri Beberkan Hasil Autopsi Tim Forensik: Ternyata DNA Milik Siapa?

Mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi buka suara terkait bukti sperma yang ditemukan pada jasad Vina Cirebon saat proses autopsi dilakukan.

Sabtu, 25 Mei 2024 - 08:33 WIB

Jakarta, tvOnenws.com - Mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi kembali angkat bicara mengenai perkembangan kasus pembunuhan Vina Dewi Arista yang tewas bersama kekasihnya Muhammad Rizky Rudiana atau Eky di Cirebon tahun 2016 silam.

Kasus Vina Cirebon yang kembali viral mau tidak mau memaksa kepolisian kembali bekerja keras untuk melakukan pengungkapan setelah hampir terlupakan.

Berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan, kematian Vina 8 tahun silam tidak hanya diakibatkan karena kekerasan, tetapi ada bukti bahwa korban juga diperkosa oleh sejumlah pelaku.

Meski para terdakwa telah dikenakan Pasal 340 KUHPidana mengenai Pembunuhan Berencana dan Pasal 81 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak terbukti dilakukan oleh para terdakwa, namun dari 8 terdakwa tidak ada dikenakan pasal pemerkosaan.

Beberapa waktu lalu, Polda Jabar menyatakan bahwa polisi tidak menggunakan pasal pemerkosaan terhadap para pelaku karena pada saat dilakukan autopsi tidak dilakukan uji DNA.

Baca Juga

Ditambah tidak adanya pengakuan dari tersangka, sehingga kepolisian kesulitan untuk melakukan pembuktian siapakah yang melakukan pemerkosaan terhadap korban.

Terkait hal tersebut, Mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi menyampaikan bahwa alasan tidak dilakukannya uji DNA pada sperma yang ditemukan di jasad Vina adalah karena sperma tersebut telah rusak.

"Saya sudah koordinasi dengan ahli forensik, bahwa sperma itu memiliki masa rusak atau masa masih utuhnya," kata Ito di tvOneNews, Jumat (24/5/2024) malam.

"Sehingga diperkirakan kalau lebih dari lima hari, itu sudah sulit untuk menentukan apakah sperma itu bisa diproses lagi di laboratorium ini milik siapa," imbuhnya.

Diketahui, ekshumasi adalah penggalian kembali kuburan Vina untuk proses autopsi dilakukan pada hari ke-9 setelah kematian.

Oleh sebab itu, Ito menyatakan bahwa sperma yang ditemukan telah rusak dan sulit untuk dilakukan pelacakan DNA.

Karenanya, pasal pemerkosaan tidak dimasukkan saat pengadilan karena belum diketahui secara pasti siapa pemilik sperma tersebut.

Terlebih, saat itu diduga masih ada tiga pelaku lain yang masih buron.

"Bukan sengaja tidak dimasukkan, kalau penyidik memberikan suatu perkara kejahatan, kalau perlu berbagai jenis kejahatan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang itu kita masukkan, untuk memperberat tuntutannya," tegas Ito.

Purnawirawan jenderal polisi bintang tiga itu tidak menampik bahwa bukti adanya pemerkosaan terhadap Vina memang cukup kuat.

Tapi, Ito Sumardi kembali menegaskan bahwa Polisi tidak bisa menemukan bukti sperma yang ditemukan tersebut milik siapa.

"Tapi kalau tidak salah juga, dari forensik itu sudah dilihat dari struktur tulang rawan yang ada di sekitar (vagina) wanita itu, Vina itu. Sehingga disimpulkan ada dugaan rudapaksa," ujar Ito.

"Tapi oleh siapa? kan tadi saya sampaikan ternyata sperma ini sudah dalam keadaan rusak yang tidak bisa diuji laboratories ini milik siapa melalui DNA," imbuhnya.tvonenews

Kritik Reza Indragiri, Dari Interogasi hingga Autopsi

Sebelumnya, Pakar Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel pun menilai ada sejumlah kelemahan dalam proses penegakan hukum kasus Vina Cirebon.

"Pertama adalah terkait foto 6 orang terpidana kasus Vina Cirebon dalam kondisi babak belur. Perkiraan saya adakah kemungkinan para tersangka ini dulunya diinterogasi dengan cara-cara penyiksaan," kata Reza kepada tvOne, Rabu (22/5/2024)

Menurut Reza, tampaknya penyidik berusaha untuk keras menguber pengakuan para tersangka yang saat ini sudah divonis.

"Saya mengkritik itu, karena secara umum kalau ternyata proses penegakan hukum mengandalkan pada mencari pengakuan, pengakuan itu mengandalkan daya ingat, daya ingat mudah terfragmentasi artinya mudah pecah-pecah sampai kemudian menghilang, dan juga mudah mengalami distorsi belok kanan, belok kiri," ungkapnya.

Hingga akhirnya, Psikologi Forensik sampai pada suatu kesimpulan, bahwa barang yang paling mengganggu proses pengungkapan fakta adalah manusia, daya ingat manusia.

"Rekomendasinya jangan terlalu menghabiskan banyak waktu dan stamina untuk menguber pengakuan. Alih-alih menguber pengakuan, ayo cari alat bukti yang lain, ayo gunakan cara-cara scientific," katanya.

"Kondisi tersangka babak belur boleh jadi merupakan indikasi penyidik menggunakan cara-cara kekerasan untuk menguber pengakuan para tersangka," tambahnya.

Kedua adalah soal sperma yang berdasarkan hasil autopsi ditemukan di jasad Vina. Reza mengakui jika pembahasan sperma ini adalah urusan pihak kedokteran. 

"Tapi latar psikis yang bisa menjelaskan bagaimana datangnya atau keberadaan sperma ini, itu urusan psikologi forensik. Yang ingin saya katakan ketika ada sperma di tubuh korban apakah itu bisa dipastikan itu pemerkosaan? belum tentu," tegasnya.

Karena, kata Reza sperma di tubuh korban bisa berasal dari sebuah aktivitas seksual yang bersifat paksaan, yang berarti memang kekerasan atau pidana.

"Tapi jangan lupa sperma juga bisa merupakan akibat dari aktivitas seksual yang konsensual alias mau sama mau. Itu harus dicek oleh kepolisian. Keberadaan sperma ini sesungguhnya berawal dari aktivitas seksual yang paksaan atau mau sama mau," bebernya.

Menurutnya, banyak cara untuk mengungkap misteri pemilik sperma di tubuh Vina. Bisa melalui proses autopsi, investigasi, pemeriksaan terhadap tersangka dan korban kalau masih hidup.

"Kalau itu tidak dilakukan maka praktis kita tidak bisa mengatakan ini sudah terjadi perkosaan. Kita juga tak bisa memastikan bahwa ini didahului aktivitas seksual mau sama mau. Dalam kasus ini ada berapa orang laki-laki, kan ini harus dijawab, ini spermanya siapa? itu hanya bisa dibuktikan lewat uji DNA," katanya.

Kemudian kelemahan ketiga kata Reza adalah kepastian kasus, apakah kasus pembunuhan atau kecelakaan seperti isu yang sempat beredar.

"Untuk mengetahui apakah ini betul-betul pembunuhan, sekarang dihadapkan dengan kemungkinan kecelakaan. Ini sebetulnya ada di ranah kedokteran. Silakan cek antara hasil autopsi dengan tuntutan jaksa, harusnya ini sinkron. Kalau memang sinkron alias sama maka praktis ini tidak ada persoalan," jelasnya

"Tapi kalau antara tuntutan dan hasil autopsi terkait dengan trauma pada tubuh korban ternyata berbeda itu jadi persoalan," pungkasnya. (rpi)

Temukan semua yang Anda butuhkan berkaitan ramadhan! Jadwal puasa, artikel, video, serta hadis & ayat harian

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Rahasia Besar di Balik Surah Al Kahfi, Ustaz Khalid Basalamah Beberkan Keutamaan dan Manfaatnya di Hari Jumat

Rahasia Besar di Balik Surah Al Kahfi, Ustaz Khalid Basalamah Beberkan Keutamaan dan Manfaatnya di Hari Jumat

Mengapa dianjurkan membacanya di hari Jumat? Berikut penjelasan lengkap Ustaz Khalid Basalamah tentang keutamaan, manfaat, serta hikmah di balik Surat Al Kahfi.
Polisi Tangkap Lima Komplotan Pencuri Ban Serep Truk di Tol Halim, Pelaku Sembunyi di Balik Beton Pembatas

Polisi Tangkap Lima Komplotan Pencuri Ban Serep Truk di Tol Halim, Pelaku Sembunyi di Balik Beton Pembatas

Lima pelaku pencurian ban serep truk di Tol Halim diamankan polisi saat beraksi.
Anindya Bakrie Kukuhkan 2.800 Pengurus Baru KADIN: Chairul Tanjung, Haji Isam, hingga Suami Puan Maharani Masuk Daftar

Anindya Bakrie Kukuhkan 2.800 Pengurus Baru KADIN: Chairul Tanjung, Haji Isam, hingga Suami Puan Maharani Masuk Daftar

Anindya Bakrie mengukuhkan sekitar 2.800 pengurus KADIN periode 2024-2029. Rosan Roeslani menjadi Ketua Dewan Kehormatan, Chairul Tanjung Ketua Dewan Usaha.
3 Shio Diprediksi akan Menghadapi Masalah Kesehatan Serius pada 15 Maret 2025, Hati-hati Shio Tikus Bisa Alami...

3 Shio Diprediksi akan Menghadapi Masalah Kesehatan Serius pada 15 Maret 2025, Hati-hati Shio Tikus Bisa Alami...

Berikut adalah tiga shio yang diperkirakan akan menghadapi masalah kesehatan serius pada tanggal 15 Maret 2025.
Terpopuler: Pemuka Adat Bali Ramal Hasil Laga Timnas Indonesia, Kecurigaan Media Vietnam hingga Taktik Pintar Kluivert Pilih Pengganti Oratmangoen

Terpopuler: Pemuka Adat Bali Ramal Hasil Laga Timnas Indonesia, Kecurigaan Media Vietnam hingga Taktik Pintar Kluivert Pilih Pengganti Oratmangoen

Deretan berita terpopuler yang paling banyak dibaca baru-baru ini di tvOnenews, kali ini topik seputar Timnas Indonesia jadi sorotan utama. Baca selengkapnya!
Sosok Diduga Gilang Bungkus Jarik Berkeliaran Lagi, Saksi Mata Sebut Dia Pernah Muncul di Tempat Ini

Sosok Diduga Gilang Bungkus Jarik Berkeliaran Lagi, Saksi Mata Sebut Dia Pernah Muncul di Tempat Ini

Sosok diduga Gilang Bungkus Jarik berkeliaran lagi. Bahkan, ada saksi mata yang menyebut dia pernah muncul di sebuah masjid.
Trending
Resmi! Daftar Terbaru Skuad Timnas Indonesia Pilihan Patrick Kluivert untuk Laga Lawan Australia dan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Resmi! Daftar Terbaru Skuad Timnas Indonesia Pilihan Patrick Kluivert untuk Laga Lawan Australia dan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Daftar terbaru skuad Timnas Indonesia untuk menghadapi Australia dan Bahrain di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Media China Tiba-tiba Ucapkan Selamat Tinggal ke Timnas Indonesia, Sebut Skuad Patrick Kluivert saat Ini...

Media China Tiba-tiba Ucapkan Selamat Tinggal ke Timnas Indonesia, Sebut Skuad Patrick Kluivert saat Ini...

Timnas Indonesia mendapat salam perpisahan dari media China, apa maksud dari media China ucapkan selamat tinggal ke Skuad Garuda asuhan Patrick Kluivert ini?
2 Keputusan FIFA Paksa Patrick Kluivert Coret Banyak Pemain Timnas Indonesia Lawan Australia, Siapa Saja?

2 Keputusan FIFA Paksa Patrick Kluivert Coret Banyak Pemain Timnas Indonesia Lawan Australia, Siapa Saja?

Dua keputusan FIFA yang menjadi sebuah regulasi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 memaksa Patrick Kluivert harus mencoret tujuh pemain Timnas Indonesia saat melawan Australia.
Fuji Tak Masuk Kriteria Menantu Impian Venna Melinda? Verrell Bramasta Pernah Bilang Mamanya Paling Suka Cewek yang...

Fuji Tak Masuk Kriteria Menantu Impian Venna Melinda? Verrell Bramasta Pernah Bilang Mamanya Paling Suka Cewek yang...

Kedekatan Fuji dan Verrell Bramasta semakin menarik perhatian publik. Namun, apakah Fuji memenuhi kriteria menantu idaman bagi ibunda Verrell, Venna Melinda?
Ternyata Bukan ke Jepang atau Turki? Calon Juara V-League Ini Diam-diam Siapkan Dana Besar untuk Bajak Megawati Hangestri

Ternyata Bukan ke Jepang atau Turki? Calon Juara V-League Ini Diam-diam Siapkan Dana Besar untuk Bajak Megawati Hangestri

Bukan jauh-jauh ke Turki ataupun Jepang, media Korea sebut Megawati Hangestri bakal berlabuh ke calon juara V-League ini jika pergi dari Red Sparks musim depan.
Tagihan Misterius LPEI ke Sritex Senilai Rp1,13 Triliun, Tak Ada Catatan Pembiayaan Tapi Tagih Utang Jumbo: Kapan Transaksinya?

Tagihan Misterius LPEI ke Sritex Senilai Rp1,13 Triliun, Tak Ada Catatan Pembiayaan Tapi Tagih Utang Jumbo: Kapan Transaksinya?

Berdasarkan data Tim Kurator Sritex, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank tercatat sebagai kreditor konkuren yang menagih utang ke Sritex sebesar Rp1,1 triliun.
Patrick Kluivert Diharap Tak Ulangi Kesalahan Shin Tae-yong, Legenda Timnas Indonesia Beri Saran Mahal untuk Hadapi Australia

Patrick Kluivert Diharap Tak Ulangi Kesalahan Shin Tae-yong, Legenda Timnas Indonesia Beri Saran Mahal untuk Hadapi Australia

Legenda Timnas Indonesia memberi saran mahal untuk Patrick Kluivert jelang Timnas Indonesia menghadapi Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Apa itu?
Selengkapnya
Viral