Jakarta, tvOnenews.com - Ramai-ramai netizen hingga seorang Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), Bambang Rukminto meminta Polda Jawa Barat (Polda Jabar) ungkap isu Pegi alias Perong palsu.
Bahkan, pengamat tersebut meminta Polda Jabar segera menggelar konferensi pers untuk menjawab kegaduhan soal keaslian sosok Pegi alias Perong, yang merupakan buron kasus pemerkosaan dan pembunuhan Vina dan Eky yang baru saja ditangkap.
Selain itu, Bambang Rukminto mengatakan, langkah ini perlu diambil oleh Polda Jabar, agar asumsi publik tak semakin liar.
"Harusnya sesegera mungkin menggelar konpers, agar asumsi-asumsi yang beredar di publik tidak semakin liar," pungkas Bambang saat dikonfirmasi, Jumat (24/5/2025).
Bahkan, ia juga menuturkan, Polda Jabar semestinya merespon kegaduhan ini secara cepat.
Hal ini sesuai jargon 'Presisi' di era kepempimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Sesuai jargon presisinya Kapolri. Respon yang cepat dan transparansi itu mutlak dilakukan," bebernya.
Sebelumnya diberitakan, buntut ditangkapnya Pegi alias Perong yang merupakan DPO kasus pembunuhan Vina Cirebon menuai pertanyaan besar di kalangan netizen.
Bahkan, netizen mempertanyakan keaslian Pegi alias Perong tersebut. Tak hanya itu saja, Pengacara Kondang Hotman Paris Hutapea juga banyak menerima pertanyaan serupa.
Hotman akui, dirinya menerima banyak pertanyaan warganet di Instagram miliknya mengenai keaslian Pegi alias Perong yang merupakan buron kasus pembunuhan Vina dan Eky yang baru ditangkap Polda Jabar.
"Belakangan ini ada ribuan netizen yang komen di Instagramnya Hotman Paris yang menanyakan apakah itu asli Pegi atau Perong atau apa?" beber Hotman dikutip dari akun Instagramnya @hotmanparisofficial, Kamis (23/5/2024).
Di samping itu, ia juga mengapresiasi kinerja kepolisian yang telah menangkap DPO yang telah hilang selama 8 tahun belakangan ini.
Namun, Hotman juga meminta kritikan warganet itu dipertimbangkan.
Selain itu, pengacara kondang itu juga mengatakan, banyak pertanyaan yang menyimpulkan, bahwa DPO yang ditangkap bukan Pegi.
Meski demikian, Hotman meyakini kerja-kerja profesional Polda Jabar. Bahkan dia yakin DPO yang ditangkap tersebut benar Pegi.
Kemudian, ia lalu mengusulkan agar Polda Jawa Barat menggelar konferensi pers secara terbuka dengan menampilkan DPO dimaksud.
"Ada baiknya apabila Kapolda Jawa Barat memerintahkan agar dilakukan konferensi pers secara terbuka dengan menampilkan secara fisik orang DPO yang tertangkap tersebut agar masyarakat bisa menilai apakah itu asli Pegi atau Perong," beber Hotman. (aag)
Load more