Jakarta, tvOnenews.com - Buntut mencuatnya kabar soal mencekamnya suasana Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung dikuntit Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri (Densus 88) di media sosial, Jumat (24/5/2024) malam.
Sontak, menuai berbagai komentar dari segala kalangan, terutama dari Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto.
Dalam insiden ini, Bambang Rukminto meminta Polri, khususnya petinggi Densus 88 AT Polri memberikan penjelasan soal hal itu.
"Densus 88 tentu bergerak bukan atas inisiatif masing-masing personel. Ada yang memerintahkan. Siapa dan apa motifnya tentu bisa dijelaskan oleh Kadensus 88," pungkas Bambang saat dikonfirmasi, Jumat (24/5/2024).
Bahkan dia menilai, klarifikasi diperlukan, hal ini guna mencegah berbagai macam spekulasi liar di masyarakat.
"Apakah benar mereka adalah timnya, atau hanya digerakkan oleh oknum saja? Oknumnya siapa tentu juga bisa dijelaskan agar tak memunculkan pretensi berbagai macam di Masyarakat," pungkas Bambang.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana mengaku belum mendapat informasi soal hal ini.
"Saya belum dapat informasi itu," beber Ketut saat dikonfirmasi, Jumat (25/5/2024) kemarin.
Kemudian untuk diketahui, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaaan Agung (Jampidsus Kejagung) Febrie Adriansyah dikabarkan dikuntit oleh anggota Densus 88 Poldi saat makan malam di salah satu restorana di Cipete, Jakarta Selatan.
Satu dari anggota Densus 88 tertangkap basah saat memantau makan malam Febrie.
Kemudian, untuk diketahui kembali, bahwa sampai saat ini, pihak polri sendiri belum memberikan keterangan resmi soal insiden itu.
Bahkan, sampai berita ini diterbitkan, pihak tim tvOnenews.com terus berusaha mencoba konfirmasi soal kabar tersebut. (aag)
Load more