"Selain menjaga lingkungan, dari kegiatan ini mereka juga dapat meningkatkan kemampuan Bahasa Prancis. Mereka dapat berdiskusi secara langsung dan Video conference dengan native speaker," ungkap Nicholas.
"Kegiatan ini membuktikan bahwa tindakan kecil dengan niat besar dapat menghasilkan perubahan positif yang berkelanjutan, baik bagi lingkungan maupun pengembangan diri siswa," sambungnya.
Sementara, dari pengolahan limbah plastik itu para peserta berekreasi hingga menciptakan sejumlah karya seni.
"Kegiatan ini membuktikan bahwa tindakan kecil dengan niat besar dapat menghasilkan perubahan positif yang berkelanjutan, baik bagi lingkungan maupun pengembangan diri siswa," katanya.
Selain Indonesia, kegiatan yang bernama Odysee Plastique ini diikuti oleh sejumlah negara seperti Malaysia, Filipina, Taiwan dan beberapa negara Eropa, seperti Prancis. (raa)
Load more