Jakarta, tvOnenews.com - Produser film Vina: Sebelum 7 Hari, Deeraj Khalwani blak-blakan mengungkap keuntungan yang diterima pihaknya seusai menembus 5,5 juta penonton di biskop.
Dia mengungkapkan pihak keluarga Vina juga akan menerima bonus dari hasil keuntungan film tersebut.
Awalnya, dia menceritakan proses pembuatan film tersebut yang mengangkat kisah nyata kasus pembunuhan Vina Cirebon.
"Setelah (keluarga) diajak untuk terlibat dalam pembuatan film ini, responsnya sangat positif. Pertama memang mereka kebingungan gitu, tapi kita memang sangat dekat sama keluarga. Kita kasih yang terbaik untuk keluarga gitu," ujar Deeraj dalam wawancara dengan tvOne, Selasa (28/5/2024).
Deeraj menjelaskan selama proses pembuatan film, pihak keluarga Vina turut terlibat dari awal hingga akhir.
"Pokoknya apa kritikan dari keluarga, kita selalu dengar dan apa yang keluarga mau koreksi apa kita selalu koreksi. Itu artinya selalu ada komunikasi dengan pihak keluarga pada saat produksi," tegasnya.
Selain itu, Deeraj menuturkan pihaknya juga akan memberikan keuntungan film tersebut kepada pihak keluarga Vina.
"Oke, jelas itu jelas (keuntungan dibagikan ke keluarga), ya, karena dari awal juga sudah. Dan ini, kan, film masih lagi tayang. Kita melihat samlai ke mana nanti, pasti kita kasih bonus untuk keluarga," tuturnya.
Sementara itu, dia mengungkapkan film yang mendapat 5,5 juta penonton itu tidak bisa dijabarkan semua keuntungannya.
Sebab, dia merasa itu ialah hal yang sensitif untuk diungkapkan.
Akan tetapi, Deeraj berjanji akan membagikan keuntungan film tersebut kepada pihak keluarga.
"Kalau kita mau kasih bonus kan enggak harus semua kita open kan dan yang pasti saya sebagai pimpinan bahwa saya membuat keluarga senang gitu," paparnya.
"Saya mau bikin ibu dan bapak almarhumah Vina juga senang gitu," tambahnya.
Meski demikian, Deeraj mengaku belum memikirkan soal lanjutan dari film tersebut.
Menurutnya, selama pembuatan film hingga tayang ke bioskop, pihaknya telah mencapai harapan dalam kasus pembunuhan Vina.
"Belum kepikiran (buat sekuel film Vina) ya belum kepikiran untuk sekuel dan lain-lain gitu. Ini kan juga karena mulainya kasus ini dibuka, karena dorongan netizen," kata dia.
Deeraj mengaku awalnya memilih menganggat kasus Vina untuk diangkat ke layar lebar, karena ada pesan-pesan khusus yang perlu diperhatikan.
Dia menjelaskan terdapat tiga pesan yang ingin disampaikan dalam film tersebut kepada masyarakat soal penegakan hukum di Indonesia.
"Film ini kan ada tiga, yang penting itu satu mengenai bahayanya bully, kedua mengenai geng motor liar, ketiga mengenai pergaulan," ujar Deeraj dalam wawancara khusus dengan tvOne, Selasa (28/5/2024).
Deeraj menjelaskan pihaknya telah berbicara dengan keluarga almaruhumah Vina terkait pembuatan film tersebut.
Dia menekankan kepada pihak keluarga Vina bahwa film tersebut akan banyak memberikan efek positif bagi masyarakat, terutama soal bahaya perundungan.
"Kita mau kasih awareness untuk bully, mengenai pergaulan yang salah gitu, dari pesan-pesan itu yang membuat saya dan tim tertarik untuk mengangkat film ini," jelasnya.
Selain itu, Deeraj mengungkapkan alasannya mengangkat kisah nyata pembunuhan Vina itu bergenre horor.
Menurut dia, pihaknya awalnya mengetahui adanya video viral soal kesurupan Vina yang menjadi berbincangan hangat masyarakat saat itu.
Namun, Deeraj menegaskan dalam film tersebut bukan hanya mengangkat sisi horornya, melainkan investigasi dari kasus pembunuham Vina.
"Jadi, kita make sure bahwa enggak pure horor, tapi ada investigasinya ada crime-nya dan tentunya dicampur horor karena ada video kesurupan itu," paparnya.
Meski demikian, dia tak memungkiri bahwa film Vina: Sebelum 7 Hari tersebut memang terdapat dramanya.
Sebab, dia mengatakan pihak pertama yang menceritakan kasus tersebut ialah keluarga Vina.
"Ini kan namanya film ya itu kreatif dan pasti sebuah film itu pasti ada dramatisi juga gitu dan awalnya kita mengangkat narasumber kita ya keluarga almarumah," jelasnya.
Kemudian, Deeraj mengatakan setelah mengetahui dari keluarga Vina, pihaknya turut melakukan riset dengan membaca berita di media pada 2016 silam.
Dalam riset tersebut, memang diketahui bahwa masih ada tiga daftar pencarian orang (DPO) kasus pembunuhan Vina.
"Namanya film harus ada dramatisasi yang tadi saya bilang kita cross check sama keluarga dan kita cross check juga dengan media-media yang tahun 2016 dan memang di sana menyatakan bahwa masih ada 3 DPO gitu," kata dia.
Seusai film itu ramai dibicarakan masyarakat, Deeraj mengaku bahwa pesan dalam kasus tersebut akhirnya tersampaikan.
Sebab, dia merasa seusai mendapat perhatian masyarakat, pihak kepolisian makin gencar melakukan penegakan hukum.
"Saya melihatnya positif kita pertama kita membuat film ini kan mengenai poin yang tadi saya sebut ternyata film tayang di hari ketiga hari keempat karena dorongan netizen, polisi juga bersamaan membuka kasus ini," ujarnya.
"Saya melihatnya positif untuk keluarga almarumah. Kan, keluarga almarumah mendapat penjelasan keadilan gitu karena selama 8 tahun ini keluarga sendiri yang bilang bahwa mereka tidak tahu apa-apa," imbuhnya.(lgn)
Load more