Dia mengatakan, hal tersebut jelas bukan provokatif karena berdasarkan persetujuan dan fakta-fakta dari narasumber, yakni keluarga Vina.
"Di ending film ini kita juga menyebut bahwa berdasarkan video kesurupan dari teman almarumah gitu. Jadi, tidak provokatif lah harus harus bisa dibedakan ini film dan fakta-fakta yang lain harus bisa dibedakan," tegasnya.
Deeraj menyampaikan pihaknya mampu menyampaikan pesan terkait film tersebut kepada masyarakat soal bahaya perundungan.
"Pada akhirnya harapan tentang awareness yang diinginkan dan film ini sudah tersiratkan. Menurut saya penonton tahu gitu penonton merasa sedih, penonton merasa merasa bully itu tidak baik," tambahnya.
Selain itu, Deeraj menuturkan awalnya tertarik dengan video kesurupan yang diduga arwah Vina.
Menurutnya, hal tersebut menjadi dasar film tersebut dibuat horor, tetapi juga tidak keluar dari fakta yang disampaikan pihak keluarga Vina.
"Saya kan ada tim ada saya sendiri. Kita juga sering menggali ya apa yang menarik untuk diangkat gitu, tapi mempunyai pesan juga untuk diangkat ke penonton gitu. Jadi, kalau penonton keluar bioskop, 'oh pesannya seperti ini' gitu," imbuhnya.
Load more