Bekasi, tvOnenews.com - Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota menangkap sebelas pelajar terkait kasus tawuran yang menyebabkan satu orang kritis akibat luka bacok di bagian kepala.
“Tadi pagi sudah diamanin 11 orang, berikut empat senjata tajam,” kata Firdaus saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (28/5/2024).
Sebelas pelajar yang diamankan, berasal dari 2 kelompok yang berbeda. Penyidik, kata Firduas, sedang mendalami peran dan motif para pelaku.
“(Pelaku) masih di periksa. Belum (ditetapkan tersangka), mungkin hari ini juga (ditetapkan tersangka),” terangnya.
Sementara itu, Firdaus menjelaskan kondisi korban berinisal A (16) saat ini masih menjalani perawat di RSUD CAM Kota Bekasi. Korban mengalami luka bacok parah di bagian kepala belakang sehingga harus menjalani operasi.
“Terakhir tadi siang itu masih dioperasi. Luka bacok dibagian kepala belakang, 6 cm manjang,” ungkapnya.
Sebelumnya, tawuran yang melibatkan dua kelompok pelajar pecah Jalan Terusan Underpass 2, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Senin (27/5/2024).
Dalam video yang beredar di media sosial, seorang pelajar terlihat terkapar di tengah jalan usai kena bacok senjata tajam.
Beberapa rekannya berusaha untuk menolong dengan menggotongnya ke atas motor.
Namun lawan menyerang, rekan korban kemudian kabur menyelamatkan diri, sehingga korban yang terluka di tinggal di tengah jalan.
Aksi tawuran antar pelajar itu kemudian dibuburkan oleh warga, warga memukuli para pelajar menggunakan kayu hingga bangku agar mereka kabur.
Para pelajar yang takut ditangkap kemudian berlari menyelamatkan diri dengan sepeda motor.
Menurut warga, aksi tawuran pelajar itu terjadi pada pukul 17:45 WIB sore menjelang Magrib.
Tawuran yang melibatkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Karya Guna Bakti dengan SMK Karya Guna 1 ini membuat warga di sekitar lokasi ketakutan.
Ica (37) salah satu warga yang menyaksikan secara langsung aksi tawuran mengaku gemetar melihat salah satu korban terkapar karena kena bacok.
“(Korban) kena bacokan itu kena parang panjang banget. Bagian kepala belakang, panjang banget. Pokoknya ngeri banget saya sampe gemeteran,” kata Ica kepada wartawan.
Menurut Ica, tawuran antara pelajar baru pertama kali terjadi di lokasi tersebut. Namun bentrokan tersebut membuatnya trauma karena melihat pelajar yang terluka.
“Di sini si baru kali ini, makan korban juga. Saya sampai gemeteran saya kasian sama bocah yang geletak itu,” ujarnya.
Ica berharap tawuran antar pelajar itu tidak terulang kembali. Dia khawatir warga menjadi sasaran kedua kelompok pelajar yang berseteru.
“Tapi untungnya kemarin warga langsung cepet bertindak kalau engga mah mungkin bisa lebih (parah) lagi,” tutupnya. (msl/dpi)
Load more