Dikatakan ini karena gerakan yang disampaikan dianggap aneh saat menginterpretasikan kalimat yang disampaikan pihak kepolisian.
"Keluhan dari Komunitas Tuli dan Juru Bahasa Isyarat yang melihat JBI tersebut tampil di laporan Polda Jawa Barat dirasa aneh menginterpretasikan sebuah kalimat yang disampaikan," kata dia.
“Seorang oknum JBI yang tampil menjurubahasakan di press release kasus Vina menuai kontroversi Komunitas Tuli dan Juru Bahasa Isyarat. Dikarenakan JBI yang ditampilkan tidak sesuai menginterpretasikan sebuah kalimat yang dikatakan oleh kepolisian. Isyarat yang tertinggal, penyampaian isyarat yang tidak begitu jelas,” demikian keterangan AJBII.
Juru bahasa isyarat diduga palsu saat konpers Pegi alias Perong di kasus Vina Cirebon berlangsung di Polda Jabar. Dok: Tangkapan layar
AJBII berharap semakin banyaknya awareness terhadap keberadaan juru bahasa isyarat palsu karena keberadaan mereka bisa menghambat akses informasi bagi komunitas tuli.
"Kita harus bersama-sama menyebarkan kesadaran dan kritik terhadap hal ini. Mari bantu mereka menemukan sumber informasi yang sah dengan menghubungi agensi resmi atau individu yang terpercaya," terang AJBII.
Load more