Jakarta, tvOnenews.com - Saksi baru kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon tahun 2016 silam muncul dengan nama Melmel, memberikan kesaksian mengejutkan.
Melmel mengaku berada di lokasi pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon saat kejadian sadis itu berlangsung.
Diwawancarai tvOne, Melmel mengatakan dirinya menyaksikan semua peristiwa mengerikan yang dialami Vina dan Eky dalam pembunuhan tragis tahun 2016.
Berdasarkan kesaksian Melmel, jumlah pelaku yang melakukan tindakan pembunuhan terhadap Vina dan Eky berjumlah lebih dari 10 orang.
Hal ini berbeda dengan keterangan polisi yang mengubah jumlah pelaku pembunuhan menjadi 9 orang, dengan menghilangkan dua nama DPO yaitu Andi dan Dani.
Padahal, pada tahun 2016 hingga 2024 polisi teguh pada penjelasan awalnya yakni ada 11 orang pelaku.
Meski demikian, ada kemungkinan keterangan baru dari Melmel ini menunjukkan ada yang perlu didalami lagi terkait jumlah pelaku.
Melmel mengungkapkan, pada 27 Agustus 2024 ia melihat memang ada perkelahian di depan SMP Negeri 11 Cirebon.
Saat itu, ia mengatakan mengendap-endap masuk ke tempat dekat lahan kosong, lokasi para pelaku memukul dan menyiksa Vina dan Eky.
Ia menjelaskan, untuk masuk ke lahan kosong tersebut perlu melalui sebuah gang.
"Ibaratnya saya mengendap-endap lah ke dalam (gang depan SMP 11 Cirebon)," kata Melmel, Jumat (21/5/2024).
Begitu sampai di dalam, ia melihat Eky menjadi korban yang pertama kali dipukul dan disiksa.
Meski begitu, ia mengaku ingin mencoba menolong namun merasa ketakutan juga melihat peristiwa yang sedang terjadi.
"Saya mau maju, tapi saya ini takut-takut juga. Saya tidak lapor ke sekitar karena sepi sekali," kata dia lagi.
Setelah menyiksa Eky, para pelaku kemudian berpindah menganiaya Vina. Meski demikian, Melmel tak ingat tepatnya berapa lama kejadian itu terjadi.
Sebab, Melmel mengaku sudah tidak bisa berpikir jernih dan merasa sangat ketakutan.
Setelah melakukan penyiksaan terhadap dua remaja berusia 16 tahun itu, Melmel mengatakan para pelaku lalu membawa mereka ke atas flyover.
Saat itu jalanan sangat sepi, namun penerangan di flyover jelas menunjukkan wajah-wajah para pelaku.
Ia mengatakan berani bertanggungjawab atas kesaksiannya. Dirinya melihat Saka Tatal dan beberapa orang lainnya.
"Saya bisa (melihat) para pelaku termasuk Saka Tatal. Saya mengenali, saya mempertanggungjawabkan," ujar Melmel.
"Terus ada si Ucok, entah siapa nama panggilannya di geng motor, saya nggak tahu," kata dia lagi.
Secara pribadi, ia mengungkapkan hanya mengenal Eky yakni salah satu korban pembunuhan sadis tersebut.
Para pelaku tersebut kemudian meninggalkan jasad Vina dan Eky di atas flyover dan pergi.
Berdasarkan keterangan Melmel, ternyata ada lebih dari 10 pelaku pembunuhan Vina dan Eky.
Jika memang demikian, maka hal ini sejalan dengan kekecewaan perasaan keluarga Vina setelah polisi menghapus dua nama DPO yakni Dani dan Andi.
Kuasa hukum keluarga Vina, Hotman Paris pun mempertanyakan keputusan polisi menghilangkan dua DPO.
Menurutnya, menghilangkan dua DPO yang sudah ada sejak tahun 2016 adalah hal yang janggal.
"Bahkan diuraikan semua jenis motornya, perbuatan apa yang mereka lakukan dan cara memperkosanya," kata Hotman, ditemui wartawan di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (29/5/2024).
Pihak keluarga juga mendesak agar Polda Jabar tidak menghilangkan dua DPO yang telah ada sejak delapan tahun itu.
"Kalau dikatakan belum tertangkap, kita masih bisa maklumi. Tapi kalau disebutkan fiktif, itu terlalu cepat," ujar Hotman Paris (iwh).
Load more