Bahkan, Pancasila juga mengalami tantangan dengan kemunculan ideologi transnasional yang mendorong intoleransi dan radikalisme.
"Kita masih mengalami persekusi terhadap orang yang sedang beribadah. Itu sangat sulit diterima di dalam negara Pancasila," tuturnya.
Sementara, Direktur Eksekutif Institut Leimena, Matius Ho menambahkan dalam memperingati hari Pancasila merupakan renungan bagi Indonesia atas pentingnya Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa.
"Terkadang saking semangatnya kita mengejar kemajuan, takut tertinggal negara-negara lain, kita lupa bahwa kemajuan hanya bisa terarah, membawa manfaat bagi bangsa dan manusia, serta langgeng, apabila kita selalu ingat dan berpijak pada nilai-nilai fondasi kita, dan Pancasila sebagai nilai-nilai utama fondasi ini," tuturnya.(aha/lkf)
Load more