Bekasi, tvOnenews.com - Lansia bernama Didik (61) pelaku pembunuhan bocah perempuan di dalam lubang di Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi ternyata sering memberikan uang kepada anak-anak.
Korban bahkan pernah menerima uang sebanyak empat kali dari pelaku sebelum akhirnya dibunuh dan dibuang ke dalam lubang dekat rumahnya.
Menurut Endong (45) tetangga pelaku, sejumlah anak-anak sering dipanggil oleh pelaku ketika bermain di halaman belakang rumahnya.
Anak-anak tersebut kemudian biasanya akan diberi uang oleh pelaku pembunuhan itu.
“Kalo ngajak (masuk ke rumah) enggak, tapi suka manggil-manggil anak-anak, kalo yang mau mungkin dikasih uang,” kata Endong kepada tvOnenews.com, Senin (3/6/2024).
Informasi yang diterima Endong dari orang tua korban, pelaku sudah memberikan uang kepada korban sebanyak 4 kali.
“Nominalnya nggak tau berapa, tapi yang jelas korban udah di kasih 4 kali,” ujarnya.
Orang tua bahkan sempat melarang korban untuk menerima uang dari pelaku.
“Curiganya di situ, dia korban sering di kasih duit sama pelaku, orang tuanya juga sempet marahin anaknya, ‘kalo dikasih duit sama orang lain jangan diambil’,” kata Endong meniru perkataan orang tua korban.
Endong menceritakan, dirinya bersama RT, Karang Taruna dan seorang rekannya sempat mendatangi pelaku untuk menanyakan korban pada Sabtu (1/6/2024) siang.
Pelaku justru menantang orang-orang yang datang ke rumahnya untuk menggeledah seluruh isi rumah.
“Pak Didik (pelaku) ini sudah dicurigain sama orang tua yang anaknya hilang. Saya masuk ke rumahnya, berempat, saya pak RT, ketua karang taruna, sama temen saya satu,” ujar Endong.
“Jawaban dia setelah itu silakan aja geledah, nah saya pertanyakan yang ada lubang itu. Gak puas sama jawabannya dia karena saya liat kejanggalan, ada lubang di dalam rumah,” lanjutnya.
Setelah melihat seluruh isi rumah pelaku, Endong merasa ada yang janggal dengan dua lubang yang ada di rumah pelaku.
Menurut pengakuan pelaku, lubang pertama yang ada di dalam rumah untuk septic tank, sedangkan lubang kedua yang berada di belakang rumah untuk pompa air.
Endong serta Ketua RT melaporkan temuannya itu ke pihak kepolisi. Mereka kemudian bersama-sama menggerebek rumah pelaku pada Minggu (2/6/2024) dini hari.
Saat pengerbekan, warga menemukan jasad korban berada di lubang belakang rumah yang digunakan untuk pompa air. Jasad korban ditemukan dalam keadaan terbungkus karung di kedalaman 2,5 meter. (msl/iwh)
Load more