Bekasi, tvOnenews.com - Polisi kembali mendatangi lokasi pembunuhan bocah perempuan berinisial GH (9) di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Lokasi tersebut merupakan rumah tersangka kakek DS (61) yang tak lain tetangga korban.
Dalam olah TKP kelima ini, polisi menerjunkan anjing pelacak dari unit K9 Dit Samapta Polda Metro Jaya.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus mengatakan, anjing pelacak diterjunkan untuk mengetahui jejak pelaku dan korban.
“Untuk kegiatan anjing pelacak untuk mencari jejak-jejak korban dan pelaku di seputaran TKP atau rumah pelaku,” kata Firdaus di Bantargebang.
Selain itu, anjing pelacak juga mencari indikasi adanya korban baru di lubang dalam rumah tersangka.
Pasalnya, polisi menemukan lubang baru yang telah tertutup semen di rumah tersangka.
“Hasil dari tadi kegiatan tim lain atau anjing pelacak belum menemukan juga adanya indikasi korban lain,” terangnya.
Menurut Firdaus, anjing pelacak lebih sering mengendus langkah korban dan pelaku sehari-hari. Kemudian berjalan keliling dan ke kamar mandi.
“Dia (juga) jalan ke titik lubang yang dalamnya 1 meter itu yg di dalam rumah, kemudian anjing itu berjalan ke belakang rumah tempat korban ditemukan,” ucapnya.
Firduas belum mengungkapkan secera eksplisit hasil temuan dari penyidikan yang dilakukan dengan melibatkan anjing pelacak. Pihaknya kata dia, masih melakukan pendalaman.
“Kami amati terdapat ada endusan barang perkakas yang ada di dapur, kami masih harus lakukan pendalaman terkait dengan anjing pelacakan tersebut,” tuturnya.
Dilibatkannya anjing pelacak ini merupakan tindak lanjut dari temuan polisi yang menemukan lubang mencurigakan di rumah tersangka DS kakek 61 tahun yang membunuhan bocah perempuan berisial GH (9).
Di rumah tersangka di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, polisi menemukan lubang lain yang sudah tertutup dengan semen.
Firdaus mengatakan, awalnya polisi hanya menemukan 2 lubang di rumah tersangka.
Lubang pertama berada di dalam rumah, sedangkan lubang kedua berada di belakang rumah, tempat korban ditemukan terbungkus karung.
Setelah melakukan pengamatan, polisi kembali menemukan titik lubang baru yang sudah tertutup oleh semen.
Polisi menduga ada korban lainnya di dalam lubang tersebut sehingga polisi membongkarnya.
“Namun setelah kami lakukan penggalian sedalam lebih kurang setengah meter lebih tidak ditemukan adanya korban lainnya sehingga kami kembali ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan dari saksi-saksi,” ujar Firdaus.
Sementara itu, kepada polisi tersangka mengaku lubang sedalam 1 meter yang berada di dalam rumahnya akan digunakan sebagai septic tank.
Namun polisi tidak sepenuhnya percaya terhadap pernyataan tersangka. Pihaknya kata Firdaus, akan menindak lanjuti lebih lanjut temuannya tersebut.
“Ini memang masih kami dalami karena kalau septic tank kan tidak mungkin dibuat di dalam rumah dan kedalamannya pun tidak wajar masih 1 meter ini masih kami terus dalami alibi dari pelaku,” tutupnya. (msl/muu)
Load more