Reza lantas beranjak menjelaskan soal adanya loopholes atau celah hukum dalam penyidikan kasus pembunuhan Vina.
Dia menyenutkan celah hukum tersebut berupa tidak berjalannya scientific crime investigation, dengan menguji DNA korban dan pelaku.
"Misalnya, kenapa tidak dilakukan uji maaf ya uji sperma untuk memastikan apakah sudah terjadi perkosaan atau tidak? Pandangan saya adalah sperma memang urusan kedokteran, tetapi berbicara tentang latar psikis atau kondisi psikis yang mendahului keberadaan sperma itu urusan psikologi forensik," jelasnya.
Lantas, Reza mengungkapkan terdapat pertanyaan soal bukti sperma tersebut bisa menguak kasus perkosaan yang dialami korban Vina.
"Pertanyaannya ada dua. Pertama apakah bisa dipastikan bahwa sperma yang disebut-sebut ditemukan di tubuh korban itu didahului oleh aktivitas seksual yang forceful atau aktivitas seksual yang konsensual?"kata dia.
"Kalau sperma itu didahului oleh aktivitas seksual yang forceful yang ada unsur paksaan di dalamnya, masuk akal kalau kemudian muncul spekulasi atau dugaan ini adalah perkosaan," tambahnya.
Reza melanjutkan pertanyaan selanjutnya ialah sprema tersebut dimiliki oleh para terpidana atau tidak.
Load more