LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kolase Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri dan Liga Akbar alias Gaga saksi kasus Vina Cirebon
Sumber :
  • Tim tvOne

Saksi Liga Akbar Dipercaya Bisa Bongkar Kasus Vina, Psikologi Forensik Reza Indragiri Bebekan 'Kelemahan' dalam Proses Penegakan Hukum

Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel menilai terdapat 'kelemahan' dalam proses penegakan hukum pada kasus pembunuhan Vina dan Eky 2016 hingga sekarang, seusai muncul saksi lama Liga Akbar alias Gaga memberikan keterangan di Polda Jabar.

Rabu, 5 Juni 2024 - 05:33 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel menilai terdapat 'kelemahan' dalam proses penegakan hukum pada kasus pembunuhan Vina dan Eky 2016 hingga sekarang, seusai muncul saksi lama Liga Akbar alias Gaga memberikan keterangan di Polda Jabar.

Sebelumnya, Liga Akbar alias Gaga ialah saksi kunci yang dipercaya bisa membongkar kasus Vina Cirebon kembali diperiksa penyidik Polda Jabar. 

Liga Akbar ialah salah satu saksi yang dihadirkan dalam persidangan kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina dan Eky 2016-2017 silam.

Kuasa hukum tersangka Pegi Setiawan, Tony RM menyatakan kesaksian Liga Akbar akan meringankan kliennya yang diduga sengaja dijadikan pelaku.

Menanggapi hal tersebut, Reza Indragiri menilai dengan munculnya saksi-saksi tersebut, terdapat titik kelemahan penyidik dalam membongkar kasus tersebut.

Baca Juga :

"Justru, sejak awal saya memandang bahwa salah satu loopholes atau 'kelemahan' dalam proses penegakan hukum atas kasus ini adalah terlalu mengandalkan pada mencari pengakuan, atau membongkar ingatan dan seterusnya," kata Reza kepada tvOne dilansir, Rabu (5/6/2024).

Reza berani menyebut adanya loopholes atau celah hukum dalam kasus tersebut, lantaran adanya ketergantungan penyidik pada keterangan saksi.

Padahal, dia menyebut dari sudut pandang psikologi forensik mengandalkan daya ingat manusia itu sangat sulit.

Sebab, Reza mengatakan kasus tersebut telah terjadi delapan tahun silam, sehingga keterangan saksi bisa saja tidak akurat.

"Kenapa saya katakan itu sebagai loopholes? Karena dari sudut parsikologi forensik cara-cara yang diforsir untuk mencari pengakuan, membongkar keterangan, dan sejenisnya mengandalkan daya ingat manusia yang notabene sangat mudah terfragmentasi dan terdistorsi," jelasnya.

"Artinya sangat mudah untuk terpecah-pecah dan sangat mudah pula untuk belok kanan, belok kiri, terlebih peristiwa yang harus diingat-ingat ini berlangsung 8 tahun lalu," tambahnya.

Selain itu, Reza menyoroti bahwa peristiwa yang bakal diingat para saksi bukan hal yang sederhana, melainkan sebuah tragedi kemanusian.

Dia mengatakan kondisi itu tidak akan mudah untuk kembali diingat para saksi.

"Peristiwa yang harus diingat-ingat dan diceritakan itu sesungguhnya bukan peristiwa yang menyenangkan, (melainkan) peristiwa yang menakutkan. Peristiwa yang mengerikan ada warna kekerasan, ada warna penganiayaan," paparnya.

Dengan demikian, Reza menyebutkan secara psikologis, para saksi tersebut belum tentu bisa menceritakan peristiwa itu dengan detail.

"Otak manusia secara otomatis tanpa disuruh pasti akan menjaga kestabilannya dengan cara apa tadi mencoba dia pecah belah dan dia belokkan ke sana kemari. Supaya, memori itu tidak terus-menerus terhantui oleh kenangan buruk tentang peristiwa kejahatan atau peristiwa kekerasan dan sejenisnya," kata dia.

Oleh karena itu, Reza menyarankan penyidik Polda Jabar agar lebih fokus mencari bukti lainnya dengan cara scientific crime investigation.

"Bagi saya ketimbang memforsir waktu tenaga untuk sekali lagi mencari pengakuan, membongkar keterangan saksi dan seterusnya, memang lebih tepat kalau kemudian digunakan alat-alat bukti lainnya sepanjang yang dilakukan dengan tetap berbasis pada pendekatan santifik," imbuhnya.

Reza Indragiri Amriel menilai bukti scientific crime investigation kasus Vina lemah, sehingga Polda Jabar memburu keterangan saksi.

Dia menyinggung keterangan saksi dalam peristiwa 2016 itu tidak mudah, karena bisa berubah karena ada kepentingan.

"Ada saksi yang katanya menyaksikan peristiwa itu pada malam hari sekirar jam 10 malam. Sekali lagi, peristiwanya menakutkan, tempatnya juga gelap. Izinkan saya untuk menempatkan fase itunproses semacam pendekatan kesekian saja," ujar Reza Indragiri.

Reza lantas beranjak menjelaskan soal adanya loopholes atau celah hukum dalam penyidikan kasus pembunuhan Vina.

Dia menyenutkan celah hukum tersebut berupa tidak berjalannya scientific crime investigation, dengan menguji DNA korban dan pelaku.

"Misalnya, kenapa tidak dilakukan uji maaf ya uji sperma untuk memastikan apakah sudah terjadi perkosaan atau tidak? Pandangan saya adalah sperma memang urusan kedokteran, tetapi berbicara tentang latar psikis atau kondisi psikis yang mendahului keberadaan sperma itu urusan psikologi forensik," jelasnya.

Lantas, Reza mengungkapkan terdapat pertanyaan soal bukti sperma tersebut bisa menguak kasus perkosaan yang dialami korban Vina.

"Pertanyaannya ada dua. Pertama apakah bisa dipastikan bahwa sperma yang disebut-sebut ditemukan di tubuh korban itu didahului oleh aktivitas seksual yang forceful atau aktivitas seksual yang konsensual?"kata dia.

"Kalau sperma itu didahului oleh aktivitas seksual yang forceful yang ada unsur paksaan di dalamnya, masuk akal kalau kemudian muncul spekulasi atau dugaan ini adalah perkosaan," tambahnya.

Reza melanjutkan pertanyaan selanjutnya ialah sprema tersebut dimiliki oleh para terpidana atau tidak.

Menurutnya, kedua pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab lantaran ada kelemahan scientific crime investigation.

"Ada sekitar 13 laki-laki yang ada dalam kasus ini sekali lagi pertanyaannya ini sperma siapa yang menurut saya juga tidak terjawab. Sebab, Dirkimum Polda Jabar waktu itu pun mengakui bahwa tidak dilakukan uji DNA terhadap sperma itu. Mah, saya sudah ini yang saya sebut sebagai Loophole kedua keanehan kedua kelemahan kedua," imbuhnya.(lgn)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Gerakan Mahasiswa Hukum Indonesia Geruduk Kejari Bandung, Tuntut Transparansi Kasus

Gerakan Mahasiswa Hukum Indonesia Geruduk Kejari Bandung, Tuntut Transparansi Kasus

Gerakan ini adalah bentuk perlawanan tegas terhadap segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan dan ketidaktransparanan yang terjadi di institusi penegak hukum.
Pasutri di Kudus Ditemukan Meninggal Dunia Dalam Rumah yang Terkunci

Pasutri di Kudus Ditemukan Meninggal Dunia Dalam Rumah yang Terkunci

Warga desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, digemparkan dengan peristiwa sepasang suami istri ditemukan meninggal dunia di rumahnya, Senin siang (23/12/24).
Burung Memang Bikin Candu, Ustaz Khalid Basalamah Ingatkan Jangan Sekali-kali Lakukan ini: Mending Pelihara...

Burung Memang Bikin Candu, Ustaz Khalid Basalamah Ingatkan Jangan Sekali-kali Lakukan ini: Mending Pelihara...

Pendakwah Ustaz Khalid Basalamah menyampaikan pembahasan burung agar manusia tidak melakukan hal ini guna menghindari penyiksaan terhadap hewan di dalam rumah.
Mensos Targetkan 50 Ribu Keluarga di Jateng Lulus Progam Keluarga Harapan

Mensos Targetkan 50 Ribu Keluarga di Jateng Lulus Progam Keluarga Harapan

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menargetkan 50 ribu keluarga di Jawa Tengah lulus dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan beralih ke program pemberdayaan.
Fraksi Partai NasDem Kritisi Proses Penetapan Dekot Terpilih oleh DPRD Jakarta

Fraksi Partai NasDem Kritisi Proses Penetapan Dekot Terpilih oleh DPRD Jakarta

Anggota DPRD Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Fraksi Partai NasDem, Ongen Sangaji mengkritisi proses penetapan Dewan Kota (Dekor) terpilih periode 2024-2029.
Filipina Kubur Mimpi Skuad Garuda di Piala AFF, Timnas Indonesia Disebut Memang Tak Pantas ke Semifinal

Filipina Kubur Mimpi Skuad Garuda di Piala AFF, Timnas Indonesia Disebut Memang Tak Pantas ke Semifinal

Filipina mengubur mimpi skuad Garuda muda yang ingin lolos ke semifinal Piala AFF 2024 ke-11 kalinya. Timnas Indonesia disebut memang tak layak ke semifinal.
Trending
Timnas Indonesia Terima Kabar Baik Jelang Lawan Australia dan Bahrain, Striker Naturalisasi yang Sempat Dilarang FIFA Ini Tegaskan Siap Perkuat Garuda  

Timnas Indonesia Terima Kabar Baik Jelang Lawan Australia dan Bahrain, Striker Naturalisasi yang Sempat Dilarang FIFA Ini Tegaskan Siap Perkuat Garuda  

Timnas Indonesia menerima kabar baik jelang menghadapi Australia dan Bahrain dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C.
Orang Dalam PSSI Ungkap Info A1, Striker Muda ini Bakal Gabung Timnas Indonesia Setelah Ole Romeny, Tak Disangka Ternyata...

Orang Dalam PSSI Ungkap Info A1, Striker Muda ini Bakal Gabung Timnas Indonesia Setelah Ole Romeny, Tak Disangka Ternyata...

Orang dalam PSSI ini mengungkap info A1 soal striker muda yang dikabarkan akan segera bergabung dengan Timnas Indonesia setelah Ole Romeny, siapakah dia?
Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia, Erick Thohir Akui Kesulitan soal Proses Naturalisasi Dua Pemain Ini

Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia, Erick Thohir Akui Kesulitan soal Proses Naturalisasi Dua Pemain Ini

Timnas Indonesia harus menerima kabar buruk dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, lantaran proses naturalisasi dua pemain diperkirakan akan telat karena satu hal.
Top 3 Sport: Jadwal Red Sparks, Klasemen Terbaru V-League 2024/2025, Megawati Hangestri Dinobatkan sebagai MVP

Top 3 Sport: Jadwal Red Sparks, Klasemen Terbaru V-League 2024/2025, Megawati Hangestri Dinobatkan sebagai MVP

Inilah tiga berita sport terpopuler di tvOnenews.com pada Minggu (22/12/2024). Kabar seputar Megawati Hangestri bersama Red Sparks di liga voli Korea diminati.
Padahal Sudah Ditunggu Suriname Usai Tak Lagi Dipanggil Belanda, Bintang Liga Inggris Ini Justru Mau Gabung Timnas Indonesia, sampai...

Padahal Sudah Ditunggu Suriname Usai Tak Lagi Dipanggil Belanda, Bintang Liga Inggris Ini Justru Mau Gabung Timnas Indonesia, sampai...

Padahal sudah ditunggu Suriname usai tak lagi dipanggil Belanda, bintang Liga Inggris ini justru mau gabung Timnas Indonesia, sampai hubungi...
Erick Thohir sudah Punya Keputusan Bulat Lakukan Ini kepada Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Apa Itu?

Erick Thohir sudah Punya Keputusan Bulat Lakukan Ini kepada Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Apa Itu?

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sudah mengantongi keputusan bulat soal Shin Tae-yong usai kegagalan mengantarkan Timnas Indonesia ke semifinal Piala AFF 2024.
Reflek Curi Gol Kemenangan Persib, Tyronne del Pino Minta Maaf ke Ciro Alves

Reflek Curi Gol Kemenangan Persib, Tyronne del Pino Minta Maaf ke Ciro Alves

Persib Bandung sukses menjaga tren positif dengan meraih lima kemenangan beruntun di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Minggu (22/12/2024),
Selengkapnya
Viral