Disampakainnya, Indonesia adalah satu dari kontributor terbesar pasukan perdamaian di bawah PBB. Terutama selama 10 tahun terakhir ini, Indonesia berhasil meningkatkan jumlah penjaga perdamaian perempuan. Di lapangan, keperluan hadirnya penjaga perdamaian perempuan ternyata banyak sekali.
"Yang dimaksud oleh pak Prabowo adalah apabila PBB memutuskan untuk mengirim pasukan perdamaiannya maka Indonesia siap untuk mengirim pasukan. Sama dengan ketika PBB memutuskan untuk mengirimkan pasukan perdamaian misalnya di Sudan Selatan, Lebanon dan lainnya," kata Retno.
Langkah ini, menurut Retno, bukan hal yang pertama kali dilakukan. Akan tetapi, sudah dilakukan di beberapa tempat dengan mengirim pasukan perdamaian dan sejalan dengan institusi Indonesia untuk ikut menjaga perdamaian.
Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan bersama dengan UNRWA (organisasi yang menangani pengungsi Palestina).
Sekarang ini, UNRWA tengah memerlukan bantuan keuangan untuk menangani hampir 6 juta warga Palestina di Jalur Gaza, tepi barat Yordania, Suriah dan Lebanon.
Dengan menyusutnya bantuan keuangan maka harus ada pihak-pihak yang meningkatkan bantuan di antaranya Indonesia.
Ditanya soal status keanggotan Palestina di PBB, Retno menegaskan, Indonesia akan terus berjuang melalui majelis umum dan Dewan Keamanan (DK) PBB agar Palestina diakui sebagai sebuah negara.
Load more