Hal ini memperjelas bahwa ada keanehan dan kelemahan terkait uji scientific dalam mengungkap kasus pembunuhan Vina.
Selain itu, pertanyaan selanjutnya adalah dari awalnya 13 laki-laki tersebut, apakah aktivitas seksual yang terjadi adalah konsensual atau paksaan.
Mengetahui alasan aktivitas seksual akan sangat mempengaruhi hasil pengusutan kasus pembunuhan Vina dan Eky.
"Kalau sperma itu didahului oleh aktivitas yang forceful, yang ada unsur paksaan di dalamnya, maka masuk akal kalau kemudian muncul spekulasi atau dugaan bahwa ini adalah perkosaan," lanjutnya.
Namun, sayangnya polisi tidak memeriksa lebih lanjut terkait adanya temuan sperma itu dengan cara ilmiah yakni uji DNA.
Pada akhirnya, kini kasus pembunuhan Vina hanya diusut dengan cara menanyakan banyak saksi dan memunculkan banyak celah yang membingungkan.
Diberitakan sebelumnya, Reza Indragiri menanggapi soal kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon pada 2016 silam. Ia kini menantang Polri untuk bersikap profesional.
Load more