LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Suroto saksi mata yang mengevakuasi Vina dan Eky
Sumber :
  • tvOne

Mengenaskan, Sosok Penolong Pertama Beberkan Kondisi Vina: Roknya Nyilak, Celana Dalamnya Melorot

Kondisi mengenaskan Vina saat ditemukan tergeletak di Jembatan Flyover Talun Cirebon pada 2016 lalu diungkap oleh sosok penolong pertamanya yaitu Suroto.

Jumat, 7 Juni 2024 - 05:00 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kondisi mengenaskan Vina saat ditemukan tergeletak di Jembatan Flyover Talun Cirebon pada 2016 lalu diungkap oleh sosok penolong pertamanya yaitu Suroto.

Kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada 2016 silam rupanya menjadi terkenang dalam ingatan Suroto.

Suroto merupakan orang yang diduga pertama kali menolong Vina dan Eky saat tergeletak di Jembatan Flyover Talun saat itu.

Suroto mengatakan saat kejadian pada 27 Agustus 2016 lalu, ia sedang melakukan patroli di daerah tersebut.

Baca Juga :

Hal tersebut ia lakukan lantaran daerah itu sering terjadi penjambretan terutama terhadap pengendara motor wanita.

‘’Jam 21.00 WIB saya keliling itu masih aman. Selanjutnya pas keliling kedua jam 22.00 WIB, waktu itu lagi gerimis. Di situ saya lihat sudah ada orang banyak, katanya ada kecelakaan,’’ ujar pria Suroto dalam keterangannya di Cirebon, dikutip pada Jumat (7/6/2024).

Menurutnya saat ia menemukan Vina dan Eky tergeletak itu sudah banyak pengendara motor yang berhenti.

Namun mereka hanya melihat dan tak berani untuk menolong lantaran takut terjadi hal lain yang tak diinginkan.

Malam itu Suroto melihat tunuh Vina dan Eky sudah tergeletak di jalanan dengan jarak keduanya sekita lima meter. Lalu tak jauh dari mereka terdapat sepeda motor matic.

Suroto pun menghampiri tubuh Eky terlebih dahulu untuk memeriksa keadaannya. Namun ia menyebut saat itu Eky sudah tak memberi respons saat dipanggil.

Suroto pun lantas membantu melepaskan helm Eky yang dilihatnya seperti mencekik leher.

‘’Yang laki-laki saya pegang, saya tanya dek, dek, dek, udah gak jawab. Wah ini sudah meninggal,’’ ungkap Suroto.

Mengetahui Eky sudah tak memberikan respons, Suroto lantas menghampiri Vina.

Ia mengatakan saat itu Vina masih hidup dan memberi respons saat dipanggil.

Suroto menyebut saat itu Vina masih merintih meminta tolong kepadanya.

"Dia minta tolong, tolong, tolong. Saya bilang, iya dek, sabar ya mobilnya lagi meluncur ke sini. Nanti dibawa ke rumah sakit. Iya tolong tolong. Gak lama kemudian mobil datang, baru kita evakuasi ke RS Gunung Jati,’’ jelas Suroto.

Setelah itu mobil pun datang. Suroto dan dua krang polisi mengangjat korban ke mobil untuk dibawa ke rumah sakit.

Suroto juga mengungkapkan kondisi Vina dan Eky saat ditemukannya sudah parah. Di sekujur tubuh Vina dan Eky sudah dipenuhi dengan luka lebam.

"Kondisi dua-duanya parah, banyak luka. Mukanya udah hancur dalam arti lebam semua

 Udah gak kelihatan muka, udah penuh luka semua,’’ bebernya.

Tak hanya itu, menurutnya saat itu Vina dan Eky sudah banyak mengeluarkan darah. Bahkan darah mereka mengalir ke jalanan lantaran saat itu sedang gerimis.

Suroto juga mengungkap kondisi pakaian Vina yang aneh.

"Saya datang ke situ, roknya nyilak, kemaluannya kelihatan. Celana dalamnya tidak sesuai yang kita pakai umumnya, melorot di paha. Terus celana itu saya naikin tapi gak pas. Terus langsung saya tutupin lagi pakai jaket,’’ ungkap Suroto.

Suroto mengatakan bahwa saat itu ia mendengar cerita bahwa keduanya merupakan korban kecelakaan.

Namun jauh dilubuk hatinya Suroto mengaku tak yakin jika Vina dan Eky merupakan korban kecelakaan.

Apalagi, menurutnya saat itu kondisi motor yang dikendarai Vina dan Eky tidak dalam keadaan rusak seperti layaknya kecelakaan.

"Abis nganterin korban ke RS Gunung Jati, saya pulang ke rumah dan cerita ke istri. Saya bilang, Mah, jatuh kayak gitu motor tidak apa-apa, tapi banyak luka. Itu mukanya gak laki, gak perempuan, itu lebam semua kayak abis disiksa, dipukul gitu. Banyak luka,’’ pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Psikolog Forensik Reza Indragiro juga kembali menanggapi soal kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon pada 2016 silam. Ia kini menantang Polri untuk bersikap profesional.

Awalnya Reza Indragiri menyinggung soal peninjauan kembali (PK).

Menurutnya dalam kasus tersebut kemungkinan akam terjadi PK oleh terpidana pembunuhan dan pemerkosaan Vina.

"Dari kasus kematian Vina dan Eky, boleh jadi ke depannya akan ada serentetan upaya peninjauan kembali (PK) oleh para terpidana. Bayangkan jika dari PK itu keluar putusan yang membebaskan para terpidana," ujar Reza Indragiri dalam keterangannya Selasa (4/6/2024).

Menurutnya, jika hal tersebut terjadi, itu akan menjadi pukulan hebat bagi otoritas penegakan hukum utamanya kepolisian.

Ia pun memberikan pilihan lain bagi pihak kepolisian untyj menylamatkan harga diri semua pihak.

"Konkretnya, ketimbang menunggu PK dari para terpidana, mengapa tidak Polri sendiri yang mengambil langkah eksaminasi hingga ke titik paling hulu proses pengungkapan kasus Cirebon?" ucapnya.

"Langkah eksaminasi itu bertitik tolak dari sikap profesional Polri sendiri. Toh selama ini Polri mengaku bahwa mereka melakukan pengungkapan kasus dengan selalu menerapkan metode saintifik," sambung Reza.

Ia juga turut menyoroti k3rja Polda Jabar pada 2016 lalu.

"Sikap yang sama sepatutnya menginsafkan Polri bahwa kerja Polda Jabar pada tahun 2016 tidak dilakukan dengan pendekatan saintifik secara memadai."

"Dengan eksaminasi ke titik hulu, yang mengevaluasi bobot saintifik dalam kerja Polda Jabar, bisa saja justru Polri sendiri yang menemukan novum bagi kepentingan PK," tegasnya.

Reza Indragiri mengaku aneh jika adanya PK dengan memanfaatkan alat bukti baru yang justru Polri temukan sendiri. 

Menurutnya Polri justru membuka peluang bagi bebasnya para terpidana yang notabene dulunya Polri jebloskan ke dalam penjara.

"Apakah jika nantinya para terpidana bebas itu akan mempermalukan Polri? Justru sebaliknya. Publik akan respek terhadap sikap legawa Polri," lanjutnya.

Reza Indragiri pun mengaku kini memberikan semangat kepada Polri untuk menunjukkan profesionalnya pada tataran lebih mulis.

"Jadi, sekarang saya menyemangati Polri untuk menunjukkan sikap profesionalnya pada tataran lebih mulia. Bukan dengan berakrobat guna mempertahankan para terpidana di dalam penjara dan menambah terpidana baru."

"Profesionalisme sebagai penegak hukum justru sekarang perlu dilakukan dengan rute kebalikan. Polri perlu melakukan eksaminasi atas pengungkapan kasus Cirebon, betapa pun itu nantinya berujung pada bebasnya para terpidana," ungkapnya. (iwh/ree)

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Duet Erick Thohir dan Mentan Amran Percepat Swasembada Pangan, Sejumlah Perusahaan Ini akan Berperan Penting

Duet Erick Thohir dan Mentan Amran Percepat Swasembada Pangan, Sejumlah Perusahaan Ini akan Berperan Penting

Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian telah berdiskusi untuk berkolaborasi dalam merealisasikan swasembada pangan yang ditargetkan oleh Presiden Prabowo.
Belum Lama Cerai dari Ruben Onsu, Sarwendah dan Betrand Peto Langsung Kompak Lakukan Ini, Bunda Onyo: My Everything...

Belum Lama Cerai dari Ruben Onsu, Sarwendah dan Betrand Peto Langsung Kompak Lakukan Ini, Bunda Onyo: My Everything...

Tepat setelah beberapa hari setelah cerai dari Ruben Onsu, Sarwendah dan Betrand Peto langsung kompak melakukan hal ini. Momen itu juga diunggah ke Instagram.
Rupiah Loyo Terhadap Riyal Arab Saudi dan Dolar AS, Ada Apa?

Rupiah Loyo Terhadap Riyal Arab Saudi dan Dolar AS, Ada Apa?

Nilai tukar rupiah terhadap riyal Arab Saudi melemah pada Rabu (22/10/2024). Bersamaan dengan itu, rupiah terhadap dolar AS juga mengalami hal yang serupa.
Di Mata Indra Sjafri Lawan Terberat Timnas Indonesia Bukan Thailand tapi Negara Ini: Kalau Lawan Mereka Beban Mental

Di Mata Indra Sjafri Lawan Terberat Timnas Indonesia Bukan Thailand tapi Negara Ini: Kalau Lawan Mereka Beban Mental

Indra Sjafri menjadi pelatih Timnas Indonesia yang berhasil menyumbang banyak piala untuk skuad Garuda, bahkan lebih banyak dari Shin Tae-yong. Di matanya lawan
Turut Peringati Hari Santri Nasional 2024, Drama Kolosal Resolusi Jihad NU Tampil di Tugu Pahlawan Surabaya

Turut Peringati Hari Santri Nasional 2024, Drama Kolosal Resolusi Jihad NU Tampil di Tugu Pahlawan Surabaya

Atraksi drama kolosal Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama (NU) memperingati Hari Santri Nasional 2024. Acara yang digelar PCNU Surabaya di Tugu Pahlawan, Surabaya.
Update Program Makan Bergizi Gratis, Budiman Sudjatmiko Targetkan Masuarakat Miskin Lebih Berdaya

Update Program Makan Bergizi Gratis, Budiman Sudjatmiko Targetkan Masuarakat Miskin Lebih Berdaya

Budiman Sudjatmiko mengatakan menargetkan masyarakat miskin agar lebih berdaya dengan menjadikan mereka sebagai pemasok untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Trending
Ahmed Al Kaf Tiba-tiba Bilang soal Putus Asa usai Bikin Timnas Indonesia Gagal Menang atas Bahrain, Wasit Asal Oman Itu Alami Tekanan Batin?

Ahmed Al Kaf Tiba-tiba Bilang soal Putus Asa usai Bikin Timnas Indonesia Gagal Menang atas Bahrain, Wasit Asal Oman Itu Alami Tekanan Batin?

Wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf tiba-tiba bilang soal putus asa usai membuat Timnas Indonesia gagal menang atas Bahrain di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C.
Akhirnya Terungkap Venue Laga Timnas Indonesia Vs Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Nasib Skuad Asuhan Shin Tae-yong Menurut Pelatih Jepang

Akhirnya Terungkap Venue Laga Timnas Indonesia Vs Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Nasib Skuad Asuhan Shin Tae-yong Menurut Pelatih Jepang

Akhirnya terungkap venue laga Timnas Indonesia Vs Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan nasib skuad asuhan Shin Tae-yong menurut pelatih Jepang adalah berita terpopuler.
Akhirnya Petinggi Timnas Bahrain Buka Suara soal Hasil Imbang Lawan Timnas Indonesia, Bersyukur Skuad Shin Tae-yong...

Akhirnya Petinggi Timnas Bahrain Buka Suara soal Hasil Imbang Lawan Timnas Indonesia, Bersyukur Skuad Shin Tae-yong...

Petinggi Timnas Bahrain bicara soal hasil imbang ketika melawan Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong, bersyukur Timnas Indonesia mendapat hasil ini kemarin.
Akhirnya Terjawab, di Hadapan Psikolog Sarwendah Akhirnya Tahu Kalau Betrand Peto Itu Sebenarnya ...

Akhirnya Terjawab, di Hadapan Psikolog Sarwendah Akhirnya Tahu Kalau Betrand Peto Itu Sebenarnya ...

Di hadapan Psikolog, Betrand Peto dibongkar sisi lainnya, sontak membuat Sarwendah dan Ruben Onsu memberikan reaksi tak terduga. Katanya Onyo itu memang...
Top 3 Bola: Media Korea Bocorkan Keputusan AFC, Pemain Jepang Singgung Kekalahan Indonesia, hingga Alasan Shin Tae-yong Coret Eliano Reijnders

Top 3 Bola: Media Korea Bocorkan Keputusan AFC, Pemain Jepang Singgung Kekalahan Indonesia, hingga Alasan Shin Tae-yong Coret Eliano Reijnders

Top 3 bola, media korea berhasil keputusan AFC, bintang Jepang Singgung Garuda, hingga Shin Tae-yong bicara jujur soal coret nama Eliano Reijnders, Ternyata...
Kemesraan yang Dianggap Berlebihan dengan Betrand Peto Membuat Sarwendah Mau Tak Mau Jujur, Sebenarnya Onyo Itu...

Kemesraan yang Dianggap Berlebihan dengan Betrand Peto Membuat Sarwendah Mau Tak Mau Jujur, Sebenarnya Onyo Itu...

Dianggap berlebihan, kemesraan Sarwendah dan Betrand Peto bikin heboh! Sarwendah akhirnya buka suara soal hubungan mereka. Apa yang disembunyikan dari Onyo?
Termasuk Ivar Jenner, 3 Diaspora Eropa Ini Dicoret Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia Saat Hadapi Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026?

Termasuk Ivar Jenner, 3 Diaspora Eropa Ini Dicoret Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia Saat Hadapi Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026?

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong kemungkinan bakal coret dan menepikan tiga pemain diaspora berikut saat hadapi Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Selengkapnya
Viral