"Intinya, Arab Saudi akan sangat serius sekali membasmi pelaksanaan haji tanpa non prosedural," ucap Yusron.
Tidak hanya satu orang, saat ini masih banyak pengguna akun media sosial memanfaatkan untuk media promosi.
Padahal, pemerintah Indonesia memastikan antrean untuk bisa berhaji sudah sampai 2024.
"Saya tidak terlalu mengikuti masih ada atau tidaknya. Tapi, memang banyak sekali di sosial media berseliweran ya jualan - jualan haji seperti ini. Tapi, ya pemerintah Saudi sudah memantau dan mencatat berbagai akun tiktok itu dan dicatat aparat kepolisian Arab Saudi," ujar Yusron.
Berbagai pengguna akun media sosial ada yang menetap di Indonesia dan luar negeri. Selain atas nama travel, juga terdapat nama perseorangan.
"Ada yang tinggal di sini, ada yang tinggal di Indonesia. Banyak perorangan juga. Tapi, kami lebih pada menangani korban di sini ya. Tapi, penanganannya akan kita serahkan kepada pusat.
Setelah selesai pelaksanaan ibadah haji ini, selanjutnya akan mendata beberapa nama-nama yang menjadi korban.
Load more