"Jadi keputusannya awal bulan Zulhijah 1445 H jatuh pada hari Sabtu Legi tanggal 8 Juni 2024 Masehi. Ini sudah dihitung dua tahun yang lalu dan sudah dipakai dalam takhim standar Indonesia. Ini sifatnya informatif," kata dia.
Di sisi lain, Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengungkapkan ini berfungsi untuk meminimalisir dampak negatif akibat perbedaan metode dan standar penetapan awal bulan yang dianut oleh berbagai organisasi masyarakat.
"Pemerintah berperan sebagai fasilitator dalam proses sidang Isbat ini untuk memfasilitasi kebutuhan umat Islam, menjaga persatuan serta mewujudkan toleransi dan saling menghormati perbedaan," ungkapnya.
Sekedar informasi, dalam seminar itu juga turut dihadiri Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi, perwakilan Lajnah Falakiyah, ormas Islam, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Planetarium Jakarta. (aha/nsi)
Load more