Polisi lantas melakukan visum dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Salah satu bukti menguatkan dugaan Akseyna dibunuh karena ia masih berkuliah pada hari Senin sebelum ia dilaporkan tidak pulang ke kos.
Selain itu, ahli grafolog dari American Handwriting Analysis Foundation, Deborah Dewi, mengatakan tulisan pada surat wasiat yang diduga ditulis oleh Akseyna bukanlah tulisan sebenarnya.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya saat itu, Krishna Murti juga menduga bahwa Akseyna sudah tidak sadarkan diri saat ditenggelamkan.
Hal ini karena hasil visum menunjukkan paru-paru Akseyna terdapat air dan pasir.
Tak hanya itu, polisi menemukan robekan pada bagian tumit sepatu Akseyna yang memperkuat dugaan bahwa korban dibunuh.
Ada kemungkinan korban diseret dan ditemukan pula luka-luka tidak wajar pada wajahnya.
Load more