Garut, tvOnenews.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerinda Garut, versus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Garut, mulai memanas.
Partai Gerindra Garut membantah pernyataan sikap koalisi Helmi Budiman, selaku ketua DPD PKS Garut, yang mengklaim telah berkoalisi untuk menentukan calon Bupati-Wakil Bupati Garut.
Fraksi partai Gerindra Garut, kini di Pilkada 2024 Garut seakan ogah "kawin" politik dengan PKS.
Dulu bak suami istri kini bercerai, DPC partai Gerindra Garut, dan PKS Garut, pecah kongsi dalam proses menghadapi Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Garut 2024.
Bendahara DPC Gerindra Garut, Agus Sutarman, menegaskan partainya merupakan partai terbuka untuk menjajaki komunikasi politik dengan partai mana pun.
Namun apa bila ada klaim sepihak maka itu dianggap tidak beretika, karena Gerindra Garut, perlu membahas dengan internal termasuk DPP dan DPD.
"Membuka komunikasi dengan siapa pun kita lakukan, dengan Golkar kita ada kesepakatan, dengan PKB juga, itu materinya terkait Pilkada damai, bukan pembahasan koalisi menenyikan sosok calin Bupati - wakil Bupati. Tapi PKS seolah meng klaim sepihak, bahwa komunikasi Gerindra-PKS sudah koalisi, bahkan menyatakan dirinya (Helmi) memposisikan calon bupatinya, sementara calon wakilnya masih dicari. Ini yang saya tidak sepakat, jadi kita sampaikan klarifikasi ini sebagai bantahan koalisi dengan PKS," kata Agus Sutarman, bendahara DPC Gerindra Garut, Minggu (9/6/2024).
Load more