LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
fraksi partai Gerindra Garut
Sumber :
  • Taufiq Hidayah/tvOne

Gerindra Ogah "Kawin Lagi" dengan PKS Buntut Klaim Sepihak Penentuan Cabup Pilkada Garut

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerinda Garut, versus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Garut, mulai memanas.  Kini Gerindra ogah..

Minggu, 9 Juni 2024 - 13:41 WIB

Garut, tvOnenews.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerinda Garut, versus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Garut, mulai memanas. 

Partai Gerindra Garut membantah pernyataan sikap koalisi Helmi Budiman, selaku ketua DPD PKS Garut, yang mengklaim telah berkoalisi untuk menentukan calon Bupati-Wakil Bupati Garut. 

Fraksi partai Gerindra Garut, kini di Pilkada 2024 Garut seakan ogah "kawin" politik dengan PKS.

Dulu bak suami istri kini bercerai, DPC partai Gerindra Garut, dan PKS Garut, pecah kongsi dalam proses menghadapi Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Garut 2024. 

Baca Juga :

Bendahara DPC Gerindra Garut, Agus Sutarman, menegaskan partainya merupakan partai terbuka untuk menjajaki komunikasi politik dengan partai mana pun. 

Namun apa bila ada klaim sepihak maka itu dianggap tidak beretika, karena Gerindra Garut, perlu membahas dengan internal termasuk DPP dan DPD.

"Membuka komunikasi dengan siapa pun kita lakukan, dengan Golkar kita ada kesepakatan, dengan PKB juga, itu materinya terkait Pilkada damai, bukan pembahasan koalisi menenyikan sosok calin Bupati - wakil Bupati. Tapi PKS seolah meng klaim sepihak, bahwa komunikasi Gerindra-PKS sudah koalisi, bahkan menyatakan dirinya (Helmi) memposisikan calon bupatinya, sementara calon wakilnya masih dicari. Ini yang saya tidak sepakat, jadi kita sampaikan klarifikasi ini sebagai bantahan koalisi dengan PKS," kata Agus Sutarman, bendahara DPC Gerindra Garut, Minggu (9/6/2024).

Secara resmi fraksi Gerindra Garut, membuat pernyataan sikap, bahwa ada 5 poin penting dalam menyikapi klaim sepihak mantan wakil Bupati Garut, Helmi Budiman itu.  

"Pertama, keputusan Gerindra berkoalisi dengan PKS dan Nasdem tersebut diambil tanpa melalui pembicaraan dan pembahasan terlebih dahulu di internal struktural DPC Gerindra Garut maupun dengan kandidat yang mendaftar dari Partai Gerindra. Keputusan ini juga tidak dibicarakan terlebih dahulu dengan DPD dan DPP Partai Gerindra," tambah Agus.

Poin kedua tentang pendahuluan koalisi antara PKS dan Partai NasDem, partai Gerindra tak pernah ada komunikasi awal.

"Keputusan koalisi tersebut bagi Gerindra sangat merugikan dan tidak mencerminkan spirit Partai Gerindra sebagai partai besar. Keputusan ini juga tidak mempertimbangkan potensi kandidat yang mendaftar di Partai Gerindra," jelasnya.

Agus juga menegaskan, bahwa koalisi PKS itu hanya menguntungkan PKS dan partai NasDem Garut saja, sementara partai besutan Prabowo Subianto itu dipandang sebelah mata.

"Koalisi PKS dengan Gerindra dan Nasdem tersebut hanya menguntungkan PKS dan NasDem karena sama sekali tidak menyebut secara jelas porsi dari Partai Gerindra, baik sebagai kandidat Bupati ataupun Wakil Bupati. Poin ke 4 yaitu, ada indikasi bahwa koalisi PKS, Gerindra, dan Nasdem tersebut hanya akan mewadahi pengusungan paket pasangan Helmi Budiman dan Diah Kurniasari," masih kata Agus.

Sementara poin terakhir, hasil pertimbangan internal partai Gerindra Garut, bahwa menyatakan sikap menolak koalisi tersebut, agar ketua DPC Gerindra Garut, mengembalikan marwah partai.

"Atas pertimbangan tersebut, kami menyatakan sikap menolak koalisi tersebut dan meminta kepada Ketua DPC Gerindra Garut saudara Enan, untuk mengembalikan marwah Gerindra dan membangun komunikasi strategis dengan partai lain, yang lebih memberikan peluang yang jelas bagi kepentingan politik strategis Partai Gerindra," tegasnya. 

Partai Gerindra di Garut, merupakan partai besar, karena hasil Pemilu legislatif 2024, keterwakilan kursi mendapat 7 kursi di DPRD Garut, sehingga Agus, menutup pernyataan sikap.

"Demikian pernyataan sikap ini disampaikan sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan partai baik di tingkat DPC, DPD, dan DPP," tutupnya. (thh/muu)

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
3 Waktu Dilarang Tidur, Bisa Bikin 'Bodoh' hingga Serangan Jantung Kata dr Zaidul Akbar, Nomor 1 Setelah Shalat...

3 Waktu Dilarang Tidur, Bisa Bikin 'Bodoh' hingga Serangan Jantung Kata dr Zaidul Akbar, Nomor 1 Setelah Shalat...

Berikut 3 waktu yang dilarang tidur, bisa sebabkan kebodohan hingga risiko serangan jantung menurut dr Zaidul Akbar, di antaranya setelah shalat ini.
Makan Bergizi Gratis Akan Mencakup 82,9 Juta Orang Pada 2027

Makan Bergizi Gratis Akan Mencakup 82,9 Juta Orang Pada 2027

Ia menjelaskan, makan bergizi gratis akan terus berkembang menjadi 2.000 titik pada bulan April 2024, kemudian menjadi 5.000 titik pada bulan Juli-Agustus.
Polisi Tembak Anggota Paskibra di Semarang, Kapolrestabes Semarang Beberkan Korban Terlibat Tawuran Gengster

Polisi Tembak Anggota Paskibra di Semarang, Kapolrestabes Semarang Beberkan Korban Terlibat Tawuran Gengster

kepolisian melakukan tindakan terukur dengan melepaskan tembakan untuk membubarkan bentrok antar geng itu.
Siapkan Payung dan Jas Hujan, BMKG Prakirakan Cuaca Sebagian Besar Indonesia Hujan Ringan Hari Ini

Siapkan Payung dan Jas Hujan, BMKG Prakirakan Cuaca Sebagian Besar Indonesia Hujan Ringan Hari Ini

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi hujan dengan intensitas ringan pada hari ini Selasa (26/11/2024).
Tak Bisa Disembunyikan Lagi, Sarwendah dan Betrand Peto Sama-sama Jujur dan Akui Kalau Mereka Sudah Jatuh Hati dengan…

Tak Bisa Disembunyikan Lagi, Sarwendah dan Betrand Peto Sama-sama Jujur dan Akui Kalau Mereka Sudah Jatuh Hati dengan…

Sarwendah dan Betrand Peto akhirnya jujur mengaku sudah jatuh hati dengan sesuatu yang bikin mereka kagum. Apa yang membuat mereka begitu terpikat? Baca di sini
Buntut Insiden Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Kompolnas Sarankan Polisi yang Pegang Senjata Dicek Psikologi dan Kesehatannya

Buntut Insiden Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Kompolnas Sarankan Polisi yang Pegang Senjata Dicek Psikologi dan Kesehatannya

Buntut insiden polisi tembak polisi, Kompolnas RI menyarankan agar Polda Sumbar mengecek psikologi dan kesehatan setiap personelnya yang memegang senjata api.
Trending
Jurnalis Korea Selatan Akui Terkejut Ketika Meliput Pertandingan Timnas Indonesia, Tagar STY Out Sekejap Berubah Jadi Pujian

Jurnalis Korea Selatan Akui Terkejut Ketika Meliput Pertandingan Timnas Indonesia, Tagar STY Out Sekejap Berubah Jadi Pujian

Memperkenalkan diri sebagai Football Bohemian, Kim Tae-seok menceritakan atmosfer Stadion Gelora Bung Karno saat Timnas Indonesia menjamu Jepang dan Arab Saudi.
Profil Alwin Jabarti Kiemas, Jadi Tersangka Judi Online Komdigi Keponakan Megawati Ini Punya Karier yang Mentereng

Profil Alwin Jabarti Kiemas, Jadi Tersangka Judi Online Komdigi Keponakan Megawati Ini Punya Karier yang Mentereng

Kasus judi online di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kini seret keponakan Megawati Soekarnoputri, Alwin Jabarti Kiemas. Ini profilnya!
Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

PDIP buka suara berita soal keponakan Megawati Soekarnoputri, yakni Alwin Jabarti Kiemas yang ditetapkan sebagai tersangka kasus judi online. Begini katanya..
Bertahun-tahun pakai Doa Iftitah dengan Inni Wajjahtu saat Shalat, Apakah Benar? Ustaz Adi Hidayat Tegaskan Kalau Nabi Muhammad SAW...

Bertahun-tahun pakai Doa Iftitah dengan Inni Wajjahtu saat Shalat, Apakah Benar? Ustaz Adi Hidayat Tegaskan Kalau Nabi Muhammad SAW...

Dalam penjelasannya, Ustaz Adi Hidayat Sebut itu hukumnya ini. Doa iftitah juga mempunyai keutamaan dahsyat jika diamalkan dalam shalat. Simak penjelasannya....
Reaksi Media Vietnam Dengar Asnawi Mangkualam Sebut Timnas Indonesia Kini Lebih Mudah Kalahkan Golden Star karena Banyak Pemain Naturalisasi 

Reaksi Media Vietnam Dengar Asnawi Mangkualam Sebut Timnas Indonesia Kini Lebih Mudah Kalahkan Golden Star karena Banyak Pemain Naturalisasi 

Media Vietnam memberikan reaksi usai mendengar Asnawi Mangkualam menyebut Timnas Indonesia kini lebih mudah mengalahkan Golden Star karena diperkuat banyak pemain naturalisasi.
Top 3 Bola: Kata Calvin Verdonk soal Suporter Garuda, Vietnam Makin Panik Lihat Timnas Indonesia, Maarten Paes Hampir Menyerah Jadi Pemain Bola

Top 3 Bola: Kata Calvin Verdonk soal Suporter Garuda, Vietnam Makin Panik Lihat Timnas Indonesia, Maarten Paes Hampir Menyerah Jadi Pemain Bola

Berikut 3 artikel bola terpopuler di tvOnenews.com pada Senin (25/11/2024). Kabar seputar pemain Timnas Indonesia masih menjadi yang paling banyak diminati.
Bawa-bawa Erick Thohir Media Malaysia Soroti Timnas Indonesia yang Tak Turunkan Kekuatan Penuh di Piala AFF 2024

Bawa-bawa Erick Thohir Media Malaysia Soroti Timnas Indonesia yang Tak Turunkan Kekuatan Penuh di Piala AFF 2024

Sejumlah pemain top mulai dari Maarten Paes, Calvin Verdonk hingga Jay Idzes tidak dipanggil pelatih Shin Tae-yong untuk pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia
Selengkapnya
Viral