Lebih lanjut, Erizon mengatakan bahwa pada Januari 2024, kasus DBD di Jakbar berjumlah 94 kasus, kemudian meningkat drastis pada Februari dengan 249 kasus dan meningkat lagi pada Maret dengan 629 kasus.
"Kemudian sedikit meningkat pada April dengan 797 kasus, itu puncaknya DBD dan turun lagi pada Mei dengan 777 kasus," kata Erizon.
Sementara itu pada 2023, kasus DBD pada Januari berjumlah 132 kasus, kemudian menurun pada Februari dengan 94 kasus lalu kembali meningkat pada Maret dengan 105 kasus dan meningkat lagi pada April dengan 125 kasus.
Menurut Erizon, jumlah penderita kumulatif terbanyak berada di Kecamatan Cengkareng, Kalideres dan Kembangan.
"Jumlah penderita kumulatif terbanyak di Kecamatan Cengkareng, Kalideres, Kembangan, usai 20-45 tahun," kata dia.
Erizon tetap menyarankan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dua kali dalam seminggu untuk menekan perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.
"Pemberantasan sarang nyamuk dua kali seminggu," kata Erizon. (aag)
Load more