Jakarta, tvOnenews.com - Dilakukannya tes psikologi terhadap Pegi Setiawan terkait kasus pembunuhan Vina membuat pihak pengacara menuding polisi sengaja cari-cari kesalahan.
Hal itu diungkapkan oleh pengacara tersangka kasus Vina, Pegi Setiawan, Toni RM dalam sebuah sesi wawancara dengan TvOne, Selasa (11/6/2024).
Pegi Setiawan sebelumnya disebut polisi sebagai tersangka yang selama ini buron dalam kasus kematian Vina dan Eky tahun 2016 lalu.
Meski demikian, pihak Pegi masih membantah bahwa dirinya terlibat dalam kasus pembunuhan dua remaja asal Cirebon tersebut.
Akhir pekan lalu, Polda Jabar lalu melakukan tes psikologi terhadap Pegi dengan alasan sebagai langkah berhati-hati dalam menentukan tersangka kasus Vina dan Eky ini.
Namun, pihak pengacara kini menduga ada upaya mencari-cari kesalahan oleh polisi terhadap Pegi yang selama ini tidak mengaku terlibat pembunuhan.
"Saya akan menguatkan dulu, bahwa pemeriksaan psikologi ini cara penyidik mencari-cari target bahwa Pegi Setiawan ini pantas melakukan tindak pidana. Itu saya sepakat," kata Toni RM.
Sebab, lanjut dia, jika Pegi mengaku dirinya adalah pembunuh Vina dan Eky, maka tes semacam ini tidak akan dilakukan.
"Karena seandainya Pegi Setiawan mengakui sebagai pelaku tindak pidana, dilakukan pemeriksan psikologis atau tidak? Kayaknya tidak mungkin," kata dia lagi.
Selain itu, pihak pengacara juga mendapatkan kabar bahwa pada Rabu (12/6/2024) polisi akan kembali melakukan pemeriksaan terhadap Pegi dengan uji kebohongan atau tes poligraf.
Terkait wacana tes uji kebohongan tersebut, Toni mengungkapkan dirinya masih belum yakin akan mengizinkan kliennya atau tidak.
Hingga saat ini pun belum ada undangan dari kepolisian terkait uji kebohongan terhadap Pegi tersebut.
"Kalaupun panggilan itu datang, kami sudah mendengarkan banyak masukan. Kami nanti akan mempertimbangkan kemudian memutuskan apakah kami izinkan atau menolak. Yang jelas kami lagi menunggu apakah nanti benar ada pemeriksaan tes kebohongan atau tidak," kata Toni menegaskan. (iwh)
Load more