Mekkah, tvOnenews.com - Cuaca terik matahari di Mekkah menjadi ujian tersendiri bagi para jemaah calon haji.
Bagaimana tidak, suhu panas matahari yang rata-rata mencapai 40-48 derajat celcius, membuat para jemaah calon haji merasakan betapa panasnya cuaca di kota berjuluk Tanah Haram itu.
Terik matahari mulai menyengat di Mekkah, tepatnya sekitaran area Masjidil Haram sekitar pukul 09.00 waktu Arab Saudi (WAS).
Di waktu tersebutlah, matahari mulai terasa menyengat.
Alhasil tak sedikit para jemaah di Mekkah banyak terlihat menggunakan kain sorban, payung, dan topi untuk menutupi kepala dari sengatan panasnya matahari.
Sadar akan panasnya terik matahari di Mekkah, sebuah organisasi Badan Amal Asosiasi Ambulans Kerajaan Arab Saudi (Saudi Red Crescent Authority) terjun langsung ke area sekitar Masjidil Haram untuk menyemprotkan cairan berisi air zamzam.
Berjumlah 100 personel dan menggunakan rompi merah, mereka menyebar ke berbagai area di Masjidil Haram untuk menyemprotkan cairan berisi air zamzam itu ke tubuh orang-orang yang berjalan.
Mereka mendekati orang-orang yang sedang berjalan kemudian menyemprotkan cairan tersebut dengan tujuan mengurangi rasa panas terik matahari dan menyegarkan tubuh orang-orang tersebut.
"Kami berjumlah 100 orang, kami turun langsung karena kami sadar, di Saudi, khususnya di Mekkah cuacanya sangat panas," kata Ali, seorang petugas berompi merah bertuliskan Saudi Red Crescent Authority kepada tvOnenews.com, Selasa (11/6/2024).
Tak hanya itu, Ali menyebut air di botol yang dia dan timnya semprotkan ke para sejumlah orang di Mekkah itu berisi air zamzam dan juga air mineral.
"Itu setengah air zamzam, setengah lagi kami campur dengan air mineral, ketika disemprotkan bakal menyegarkan tubuh, saraf-saraf di kepala, tubuh jadi segar rasanya," kata dia.
Sementara itu, sejumlah jemaah calon haji saat ini mulai terbagi kepadatannya, menjelang puncak haji pada 9 Dzulhijah atau 15 Juni 2024.
Sejumlah jemaah masih berada Mekkah, namun banyak juga jemaah calon haji yang sudah menuju Arafah.(abs/lkf)
Load more