Jakarta, tvOnenews.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Budi Awaluddin meminta lima siswa yang salah satunya peserta didik SMPN 216 Jakarta yang viral karena bercanda soal ayam goreng cepat saji adalah daging dan darah anak Palestina tidak mendapatkan perundungan di lingkungan sekolah.
“Nah ini dalam rangka seperti tadi tidak ada perundungan kepada mereka yang nanti berada di sekolah,” jelas dia di Kantor Disdik Jakarta, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2024).
Disdik DKI Jakarta mengaku telah melakukan pembinaan kepada lima siswi tersebut agar rutin melapor ke Guru Bimbingan Penyuluhan (BP) untuk dilakukan pembinaan dan juga pemulihan mental.
Kelima siswi SMP tersebut, satu di antaranya merupakan siswi SMPN 216, sementara keempat lainnya belum diketahui berasal dari sekolah menengah mana.
“Mereka juga kan diberi pengembangan wawasan kebangsaan, dan juga pengetahuan tentang penggunaan digitalisasi yang saat itu ya seperti itu,” tuturnya.
Bahkan untuk menjaga stabilitas mental kelima siswi SMP itu, pihak Disdik DKI Jakarta juga bersinergi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
“Ini ada KPAI juga di sini ya, KPAI kan melakukan pendampingan juga karena kan kita juga nanti KPAI, konselor dari kami Dinas PPAPP (Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk) juga selalu mendampingi,” tandas dia.
Sebelumnya, sebuah video viral beredar yang menunjukkan sejumlah remaja sedang makan di sebuah restoran cepat saji bercanda soal darah dan tulang anak Palestina.
Dalam video yang diunggah kembali melalui akun Instagram @baimwong, sekelompok remaja perempuan itu merekam saus dan daging ayam yang dijadikan candaan darah dan tulang anak Palestina.
“Darah anak Palestina,” ujar salah satu sekelompok remaja yang mengenakan kacamata.
“Ini daging, daging anak Palestina,” timpal remaja sambil menunjuk daging ayam di meja yang sedang disantap mereka.
“Ini bukan saus tapi darah anak Palestina,” tambah si perekam video. (agr/muu)
Load more