Jakarta, tvonenews.com - Staf Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, Kusnadi mengaku trauma usai mendapati perlakukan tidak.
"Ya gimana enggak trauma, saya kan orang sipil enggak tau apa-apa, disana (di KPK) saya tiba-tiba katannya dipanggil ternyata saya nggak dipanggil," ucap Kusnadi di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (13/6/2024).
Sementara, kuasa hukum Kusnadi, Petrus Selestinus menjelaskan salah satu alasan kliennya tidak menghadiri panggilan KPK pada hari ini ialah karena masih trauma.
Diketahui, tim penyidik KPK memanggil Kusnadi untuk hadir di Gedung Merah Putih KPK pada hari ini, Kamis (13/6). Pemanggilan ini terkait dugaan suap yang melibatkan buronan Harun Masiku (HM), mantan calon legislatif PDIP. Namun, Kusnadi tidak menghadiri panggilan dari tim penyidik KPK.
"Pak Kusnadi sudah kirim surat tadi ke KPK minta dijadwal ulang, pertama karena dia masih trauma dengan peristiwa tanggal 10 (Juni) kemarin ya," ucap Petrus kepada wartawan di Bareskrim.
"Yang kedua dia masih juga mencari upaya hukum minta perlindungan hukum, seperti kemarin sudah ke Komnas HAM, hari ini sudah di Bareskrim. Selain melapor dia juga minta perlindungan hukum," imbuhnya.
Petrus mengatakan bahwa kliennya hanyalah rakyat sipil yang tidak terbiasa dengan pemeriksaan dan penggeledahan oleh tim penyidik. Terlebih menurut dia, penggeledahan yang dilakukan oleh penyidik KPK tidak dilakukan sesuai dengan prosedur.
"Karena ada menghadapi peristiwa hukum yang semacam ini sebagai rakyat kecil dia merasa tidak nyaman karena dia bekerja di sebuah institusi besar PDIP ya jadi anak buahnya seorang sekjen partai besar. Tapi dia mendapat perlakuan yang sangat tidak menyenangkan," tutur dia.
"Ya dia trauma, dia diintimidasi diperlakukan sewenang-wenang terlebih prosedur penyitaan, prosedur penggeledehan dan hal-hal lain yang bersyarat harus menjujung tinggi hak asasi manusia, dalam peroses perkara itu tidak di terapkan oleh KPK," lanjutnya.
Sebelumnya, Staf Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, Kusnadi mendatangi Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (13/6/2024).
Berdasar pantauan di lokasi, Kusnadi tiba sekitar pukul 14.25 WIB. Kusnadi terlihat didampingi oleh kuasa hukumnya yang juga Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus.
Kusnadi tampak mengenakan kemeja lapangan berwarna abu-abu. Serta menggunakan tas ransel berwarna hitam.
Kedatangan Kusnadi ini untuk melapor ke Bareskrim Polri terkait dugaan perampasan lewat penyitaan sejumlah barang, termasuk alat komunikasi saat ia mendampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjalani pemeriksaan di KPK pada Senin (10/6/2024).
Kusnadi menjelaskan alasannya melapor ke Bareskrim Polri. Ia mengaku merasa dirugikan dengan penyitaan barang pribadinya oleh penyidik KPK.
"Pertama saya itu lapor kesini karena merasa dirugikan saja. Karena yang pertama saya dirugikan sama Pak Kompol Rossa bilangnya saya dipanggil bapak, ternyata tidak," ucap Kusnadi kepada wartawan di Bareskrim.
"Kedua, barang sitaan yang dibawa sama Pak Rossa ternyata Pak Hasto sama sekali tidak mengetahui, itu yang bikin saya melaporkan kesini," tambahnya. (rpi/aag)
Load more