Jakarta, tvOnenews.com - Lautan sampah yang menutupi aliran Sungai Citarum, Jawa Barat, belakangan ini viral di media sosial.
Potret tumpukan sampah bahkan menutupi hampir seluruh muka Sungai Citarum di sekitar Jembatan Babakan Sapan, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat dan membuat siapa saja yang melihatnya merasa miris.
Tumpukan sampah tersebut praktis membuat air di sungai tersebut tidak mengalir. Jangankan mengalir, airnya saja sampai tidak tampak di pandangan karena sepenuhnya tertutup sampah.
Setelah lautan sampah di aliran Sungai Citarum, kawasan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) viral di media sosial, akhirnya sejumlah pejabat setempat tergugah bergerak.
Pada Rabu (12/6) lalu, Penjabat (pj)Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin bersama jajaran terkait turun tangan langsung mengecek kondisi Sungai Citarum.
Bey Machmudin mengatakan, menumpuknya sampah di sekitar jembatan babakan disebabkan karena turunnya volume air dan adanya sedimen.
"Dan terutama juga sampah ini kan kembali lagi pada kedisiplinan warga, jadi kami mohon masyarakat jangan membuang sampah sembarangan, buanglah sampah pada tempatnya," kata Bey, dikutip Jumat (13/6/2024).
"Ya ini akibatnya, biasanya kalau alirannya lancar itu ketahannya di ujung. Cuman karena ini sudah meninggi dan ada sedimen, tertahan di sini," imbuhnya.
Bey mengatakan bahwa penyebab utama banyaknya sampah di Citarum adalah masyarakat yang sangat tidak disiplin.
Oleh karena itu, Bey berharap masyarakat sadar dan tidak hanya menyalahkan pemerintah saja.
Lautan sampah di Sungai Citarum adalah potret tidak disiplinnya masyarakat serta tidak adanya kesadaran diri untuk menjaga lingkungan.
"Ini bukan beban pemerintah semata, masyarakat juga harus sadar dan terlibat dalam penanganan ini," kata Bey.
"Jadi tidak bisa melulu menyalahkan pemerintah, ini kan sampah bukan dari pemerintah. Ini dari masyarakat yang tidak disiplin membuang sampahnya," tambahnya.
Bey mengklaim, kiriman sampah tersebut juga berasa dari wilayah hulu, seperti Kota Bandung dan Cimahi.
Di sisi lain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat, Prima Mayaningtyas mengakui bahwa butuh waktu cukup lama untuk membuat Citarum benar-benar bersih.
Guna mengangkat tumpukan sampah yang ada di sekitar Jembatan Babakan Sapan saja, setidaknya membutuhkan waktu satu pekan dengan dukungan aparat dan peralatan lengkap serta memadai.
"Insyaallah kalau tadi dengan sarana dan prasarana kita tambah, seminggu bisa kita atasi," ujar Prima.
Diduga, sampah Sungai Citarum di sekitar Jembatan Babakan Sapan yang umumnya terdiri dari sampah plastik tersebut jumlahnya mencapai ratusan ton. Sungai yang penuh sampah tersebut juga ditumbuhi tanaman eceng gondok yang juga tidak kalah banyak.
Sebelumnya, kelompok pecinta lingkungan Pandawa Group melalui akun Instagramnya, @pandawagroup menyampaikan kemirisannya atas kondisi Sungai Citarum.
Pandawa Group yang aktif bersih-bersih sungai tersebut menyindir terkait kondisi miris yang terjadi di Sungai Citarum tersebut. "Ladies and gentlemen please welcome “The new ocean rubbish," tulisnya. (rpi)
Load more