Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Takmir Masjid Al-Azhar Kebayoran Zahrudin Sultoni menyatakan Masjid Al-Azhar akan melaksanakan salat Idul Adha 1445 Hijriah/2024 lebih awal, yakni pada Minggu (16/6/2024).
Masjid Al-Azhar merujuk pada pelaksanaan wukuf—berdiam diri di Padang Arafah sebagai bagian dari rukun ibadah haji di Makkah
“Sebetulnya kita punya pagu bahwa Idul Fitri itu kita ikut sidang isbat Kementerian Agama. Tetapi kalau Idul Adha kita ikut wukuf, di mana di situ wukuf, besok kita Idul Adha,” kata Zahrudin, Jumat (15/6/2024).
Dia juga menjelaskan pelaksanaan salat Idul Adha di Masjid Al-Azhar telah sesuai dengan syariat Islam dan merujuk pada rukyatul hilal yang ada di Makkah.
“Kalau rukyatul hilal Idul Fitri itu Imam Syafii saja yang berbeda, itu harus lokal atau sesuai dengan waktu di negara masing-masing. Tetapi imam-imam yang lain seperti Maliki, Hanafi dan Hambali, itu mengacu kepada Makkah. Tetapi untuk Idul Adha, mereka sebetulnya sepakat bahwa Idul Adha itu hanya satu, maka merujuknya kepada rukyatul hilal yang ada di Makkah,” ujarnya.
Zahrudin juga menjelaskan alasan kedua Masjid Al-Azhar melaksanakan salat Idul Adha pada 16 Juni 2014, yakni mengacu pada fatwa dari Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang menyatakan bahwa rukyatul hilal untuk Idul Adha mengikuti ketentuan internasional.
“Kalau Idul Fitri itu bisa lokal, tetapi untuk Idul Adha itu internasional karena peristiwanya hanya di sana saja dan itu ada fatwanya dari OKI bahwa sebetulnya kalau Idul Fitri tidak masalah terjadi perbedaan karena berbeda wilayah. Tetapi kalau Idul Adha itu hanya satu wilayah di Makkah, maka rukyatul hilal-nya itu mengacu ke Makkah,” paparnya.
Dia menegaskan agar perbedaan pelaksanaan salat Idul Adha ini tidak menjadi masalah karena masing-masing telah sesuai dengan dalil Al Quran dan As-Sunnah.
Meski melaksanakan salat Idul Adha lebih awal, Zahrudin menjelaskan untuk pemotongan hewan kurban Masjid Al-Azhar akan melaksanakannya pada Senin (17/6/2024). (ant/nsi)
Load more