Jakarta, tvOnenews.com - Tim Kesehatan Hewan Kurban Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menemukan lima kasus cacing hati (fasciolosis) pada lima ekor sapi kurban yang dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) Majeluk Mataram.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram, Baiq Rihul Jannah mengatakan lima kasus cacing hati tersebut ditemukan oleh tim kesehatan hewan kurban yang bertugas di RPH Majeluk.
"Informasi dari drh Vina, menyebutkan dari 35 ekor sapi yang dipotong di RPH, lima diantaranya mengidap cacing hati," kata dia di Mataram, Senin (17/6/2024).
Berdasarkan laporan sementara pemeriksaan hewan dan daging kurban di Kota Mataram, baru terlaporkan hasil pemeriksaan di RPH Majeluk dengan jumlah hewan kurban yang dipotong sebanyak 43 ekor terdiri atas 35 ekor sapi dan 8 ekor kambing.
Sementara itu terkait dengan lima kasus cacing hati yang ditemukan, katanya, tim sudah langsung memusnahkan organ hati sapi yang terdeteksi cacing hati.
"Sedangkan organ lainnya, dinilai aman untuk dikonsumsi sehingga bisa langsung dibagi kepada yang berhak. Yang dimusnahkan hanya bagian hati saja, untuk organ lain aman dikonsumsi," katanya.
Menurutnya, salah satu pemicu cacing hati pada hewan kurban karena faktor makanan yang kurang bersih, seperti jerami, rumput atau keong yang menempel di jerami dan rumput.
"Karena itu, sebelum sapi diberikan pakan sebaiknya pakan dicuci bersih agar tidak menimbulkan cacing hati," katanya.
Menyinggung tentang hasil temuan kasus pada daging kurban pada lokasi lainnya, Rihul mengatakan sampai saat ini belum ada laporan temuan kasus.
Dari enam kecamatan, baru tim dari Kecamatan Selaparang yang sudah menyampaikan laporan hasil pemeriksaan dengan hasil nihil kasus.
Total hewan kurban yang dipotong di Kecamatan Selaparang sebanyak 362 ekor terdiri atas 168 sapi dan 194 kambing, dengan jumlah 38 titik pemotongan tersebar di 8 kelurahan se-Kecamatan Selaparang.
"Alhamdulillah, dari laporan di Selaparang tidak ada temuan kasus," katanya.(ant/lgn)
Load more