“Budaya kita berdasarkan Pancasila yaitu musyawarah mufakat. Kita tidak boleh menerapkan sistem winner di Indonesia, yang berlaku adalah sistem musyawarah. Misal dalam kontestasi politik, kita tidak bisa menerapkan sistem winners take all atau yang menang menguasai semua, melainkan siapapun pemenang seyogyanya menjadi pemimpin bagi semua. Kata kuncinya gotong royong,” ungkap Sara, panggilan akrabnya.
“Melalui proses ini, semua pihak akan berfokus kepada gerakan kolaborasi yang membawa kebaikan untuk masa depan bangsa”, tutur Sara yang juga merupakan Anggota DPR RI Terpilih 2024-2029.
Rembuk Pemuda yang dilaksanakan di Kabupaten Mamuju ini dirangkaikan dengan diskusi yang mengangkat tema 'Peran Pemuda dalam Menghadapi Pilkada Serentak 2024'.
Dalam kegiatan tersebut turut mengundang pakar baik politisi maupun akademisi untuk memberikan pandangan dalam membangun optimisme anak muda yang ada di Provinsi Sulbar.
Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar menyoroti pentingnya pendidikan sebagai landasan pembangunan sumber daya manusia, dalam hal ini khususnya pemuda, sebagai demografi mayoritas di Indonesia saat ini.
“Sebagai Staf Khusus Presiden, saya sudah berkeliling ke puluhan kota atau kabupaten dan berjumpa langsung dengan masyarakat lintas usia dan latar belakang. Sebagaimana Ibu Bupati berikan contoh, misalnya dalam pertanian, jangan kita bayangkan petani hanya gitu-gitu saja," kata Billy.
"Salah satu gerakan yang kami motori bersama Kementan, petani milenial, mendorong pemuda untuk memanfaatkan teknologi dalam bertani, diberikan support pelatihan dan hibah. Petani-petani ini bahkan sekolah sampai S2 untuk mengembangkan pertanian di daerah mereka. Ini salah satu contoh bagaimana pemuda bisa semakin maju melalui pendidikan, dan kembali berkarya di bidang masing-masing,” sambungnya.
Load more