LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Curahan hati Dedi Mulyadi tentang kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Sumber :
  • kolase tvOnenews/Tangkapan Layar Youtube KDM/Poster Film Vina

Mencengangkan, Curahan Hati Dedi Mulyadi: Rentetan Kejadian Ganjil di Balik Tragisnya Kasus Vina Cirebon dan Fakta Mengejutkan yang Terungkap!

Di balik kasus Vina Cirebon yang sangat mengganjal di hati masyarakat Indonesia, Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa ia telah melakukan investigasi secara mandiri.

Senin, 17 Juni 2024 - 20:57 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kasus tewasnya Vina Cirebon dan kekasihnya, Eki, di Cirebon pada tahun 2016 telah menjadi sorotan publik, terutama setelah mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, mengungkap sejumlah kejanggalan dalam penanganan kasus Vina Cirebon tersebut. 

Dedi Mulyadi, yang merasa empati terhadap tragedi ini, melakukan investigasi pribadi dan menemukan beberapa fakta yang dianggap mencurigakan.

  • Pengakuan Dedi Mulyadi

Kasus Vina Cirebon
Curahan hati Dedi Mulyadi tentang kasus pembunuhan Vina Cirebon.. Sumber:l kolase tvOnenews/Tangkapan Layar Youtube KDM/Poster Film Vina

Dalam wawancara eksklusif di kanal Youtube Cumicumi, Dedi Mulyadi berbicara panjang lebar mengenai kasus Vina Cirebon yang mengguncang masyarakat tersebut. Menurutnya, sejak awal, ada banyak kejanggalan dalam investigasi. 

Baca Juga :

"Saya melihat kasus ini dari awal juga sangat ganjil. Peristiwa terjadi lama, tapi kok tidak tuntas. Kemudian para terpidana dihukum seumur hidup, sangat luar biasa," ujar Dedi Mulyadi. Ia menambahkan, rasa kemanusiaannya sangat terketuk oleh kejadian ini.

Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa ia telah melakukan investigasi sendiri dengan menemui mantan narapidana dan saksi kunci kasus Vina Cirebon ini.

Salah satu hal yang paling mengganjal adalah tidak adanya alat bukti kuat seperti sidik jari atau tes DNA yang mengaitkan para terpidana dengan kejadian tersebut. "Mereka dipenjara hanya berdasarkan keyakinan," kata Dedi Mulyadi.

  • Rentetan kejadian yang ganjil

Dalam penelusurannya, Dedi Mulyadi menemukan banyak kesaksian yang bertolak belakang. Salah satu contoh adalah perbedaan antara pengakuan Pak RT dengan kesaksian para terdakwa. 

"Pertanyaannya adalah kalau mereka benar dipenjara seumur hidup dan tidak ada alat bukti, lantas keterangan siapa yang dapat dipercaya?" tanyanya.

Dedi Mulyadi juga menyebut bahwa ia menemui saksi-saksi seperti Saka Tatal dan keluarga Sudirman. 

Menurut Dedi Mulyadi, keluarga Sudirman mengatakan bahwa Sudirman ada di rumah saat kejadian, meskipun ada yang menyebut ia memiliki keterbelakangan mental. "Saya menangkap kejujuran dari keluarga itu," jelas Dedi Mulyadi.

  • Kesaksian yang tidak sinkron

Iptu Rudiana
Iptu Rudiana dan potret Vina Cirebon. Sumber: kolase tvOnenews.com

Dalam investigasinya, Dedi Mulyadi menemui berbagai saksi dan mantan narapidana yang terlibat dalam kasus Vina Cirebon ini. 

Salah satu saksi kunci adalah Pak RT, yang memberikan keterangan bahwa anaknya tidak terlibat dalam geng yang diduga melakukan pembunuhan terhadap Vina dan Eki. 

Namun, kesaksian ini bertolak belakang dengan pengakuan para terdakwa yang mengklaim bahwa mereka tidak terlibat dalam kejadian tersebut.

Dedi Mulyadi juga menyoroti kesaksian Linda, yang mengaku kerasukan arwah Vina, serta peran Iptu Rudiana, ayah Eki, yang dianggap sangat aktif dalam menangkap para terpidana.

Linda mengklaim bahwa ia mendapat petunjuk dari arwah Vina yang menunjukkan kejanggalan dalam kasus Vina Cirebon ini. 

Meskipun cerita ini terdengar aneh, Dedi merasa bahwa ini perlu diselidiki lebih lanjut.

  • Kejanggalan dalam proses penangkapan

Dedi Mulyadi juga menemukan kejanggalan dalam proses penangkapan para terdakwa kasus Vina Cirebon.

Ia menyatakan bahwa ada dua DPO (Daftar Pencarian Orang) yang dianulir oleh Polda Jawa Barat, yang menimbulkan pertanyaan tentang keabsahan kasus Vina Cirebon ini. 

Ia merasa aneh bahwa dua orang yang diduga berperan aktif dalam pembunuhan Vina dan Eki tiba-tiba dianulir dari daftar DPO, sementara terdakwa lainnya tetap dipenjara.

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi bertanya-tanya mengapa penangkapan Eki Setiawan, salah satu terdakwa kasus Vina Cirebon, dilakukan dengan cara yang mencurigakan. 

Menurutnya, Eki yang bekerja sebagai kuli bangunan, tidak mungkin melakukan pembunuhan seprofesional itu. 

Hal ini menambah daftar panjang kejanggalan yang ditemukan oleh Dedi dalam kasus Vina Cirebon ini.

  • Testimoni yang bertentangan

Salah satu saksi penting, Liga Akbar, mencabut keterangannya dan mengaku bahwa ia diarahkan oleh penyidik saat memberikan kesaksian. 

Liga Akbar menyatakan bahwa ia dipaksa untuk memberikan keterangan yang menguntungkan penyidik dan merugikan para terdakwa. 

Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa penyidik mungkin telah melakukan penyalahgunaan kekuasaan dalam mengarahkan saksi-saksi untuk memberikan keterangan yang tidak benar.

Dedi Mulyadi merasa bahwa ada permainan di balik layar yang menyebabkan para terdakwa dijebak dan dihukum berdasarkan bukti yang lemah. 

Ia berpendapat bahwa jika para terdakwa benar-benar bersalah, maka mereka harus dihukum dengan adil. 

Namun, jika mereka tidak bersalah, maka mereka harus dibebaskan dan diberi keadilan.

  • Harapan Dedi Mulyadi

Setelah melakukan investigasi mendalam, Dedi Mulyadi berharap agar kasus Vina Cirebon ini dapat diusut kembali dengan lebih transparan dan adil. 

"Saya ingin memisahkan aspek politik dan aspek kemanusiaan. Perkara pembunuhan Vina di Cirebon dan terpidana yang mendekam di penjara adalah persoalan kemanusiaan, bukan persoalan politik," tegas Dedi Mulyadi.

Dedi juga menawarkan untuk memberikan kompensasi pribadi kepada para terdakwa jika mereka terbukti tidak bersalah dan harus menjalani hukuman yang tidak semestinya.

Kasus Vina Cirebon ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan keadilan dalam sistem hukum. 

Kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan oleh Dedi Mulyadi mengindikasikan bahwa mungkin ada kesalahan dalam proses penyelidikan dan penuntutan. 

Oleh karena itu, langkah-langkah harus diambil untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya.

Sebagai mantan pejabat yang dikenal dengan keberaniannya, Dedi Mulyadi tidak ragu untuk menyuarakan kebenaran, meskipun hal tersebut berpotensi menimbulkan kontroversi. 

Ia menegaskan bahwa kasus Vina Cirebon ini bukanlah persoalan politik, melainkan murni persoalan kemanusiaan. 

Menurut Dedi Mulyadi , penyelidikan yang benar dan adil adalah hal yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa setiap orang mendapatkan haknya. (anf)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Ada 99 Ribu Hektare Tanah Telantar di Indonesia, Kementerian ATR/BPN akan Tingkatkan Pengawasan dengan AI

Ada 99 Ribu Hektare Tanah Telantar di Indonesia, Kementerian ATR/BPN akan Tingkatkan Pengawasan dengan AI

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mencatat ada 99.099,27 hektare tanah telantar di Indonesia.
Bahas Quick Count Pilkada Mimika, Maximus Ungkap Keunggulan di Beberapa Distrik

Bahas Quick Count Pilkada Mimika, Maximus Ungkap Keunggulan di Beberapa Distrik

Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Mimika nomor urut 02, Maximus Tipagau-Peggi Patrisia Pattipi (MP3) mengungkap hasil hitung sementara (quick count) di Pilkada 2024.
Warga Bengkulu Lapor soal Politik Uang di Pilkada Rejang Lebong, Bawaslu Akui Tak Temukan Bukti

Warga Bengkulu Lapor soal Politik Uang di Pilkada Rejang Lebong, Bawaslu Akui Tak Temukan Bukti

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengungkapkan terdapat empat laporan dugaan politik uang yang dilaporkan masyarakat setempat pada Pilkada serentak tahun 2024.
Meski Unggul Telak Penghitungan Cepat Pilkada Jateng, Taj Yasin Minta Pendukung Tak Perlu Euforia

Meski Unggul Telak Penghitungan Cepat Pilkada Jateng, Taj Yasin Minta Pendukung Tak Perlu Euforia

Calon wakil gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meminta pendukung tidak merayakan dengan euforia sebelum ada penghitungan resmi dari KPU tentang hasil Pilkada Jateng 2024.
Quick Count Masih Berlangsung, Pengamat: Pilkada Jakarta Satu Putaran Masih Sangat Dinamis

Quick Count Masih Berlangsung, Pengamat: Pilkada Jakarta Satu Putaran Masih Sangat Dinamis

Pilkada Jakarta 2024 sudah digelar hari ini Rabu (27/11/2024). Saat ini proses hitung cepat atau quick count masih terus berlangsung.
Tegas! Megawati Soekarnoputri Minta Warga Kumpulkan Bukti Intimidasi Aparatur Negara di Pilkada 2024, Jika...

Tegas! Megawati Soekarnoputri Minta Warga Kumpulkan Bukti Intimidasi Aparatur Negara di Pilkada 2024, Jika...

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengajak masyarakat untuk mengumpulkan bukti intimidasi aparatur negara di Pilkada 2024. Dia minta warga melawan ketidakadilan
Trending
Tegas! Megawati Soekarnoputri Minta Warga Kumpulkan Bukti Intimidasi Aparatur Negara di Pilkada 2024, Jika...

Tegas! Megawati Soekarnoputri Minta Warga Kumpulkan Bukti Intimidasi Aparatur Negara di Pilkada 2024, Jika...

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengajak masyarakat untuk mengumpulkan bukti intimidasi aparatur negara di Pilkada 2024. Dia minta warga melawan ketidakadilan
Frustasinya Ko Hee-jin, Meski Punya Megawati Hangestri Red Sparks Malah Kalah dari Tim Pesakitan

Frustasinya Ko Hee-jin, Meski Punya Megawati Hangestri Red Sparks Malah Kalah dari Tim Pesakitan

Di hadapan suporter sendiri, Red Sparks kalah dengan skor 1-3 (16-25, 25-17, 23-25, 20-25) pada Rabu (27/11/2024).
Quick Count Masih Berlangsung, Pengamat: Pilkada Jakarta Satu Putaran Masih Sangat Dinamis

Quick Count Masih Berlangsung, Pengamat: Pilkada Jakarta Satu Putaran Masih Sangat Dinamis

Pilkada Jakarta 2024 sudah digelar hari ini Rabu (27/11/2024). Saat ini proses hitung cepat atau quick count masih terus berlangsung.
Kasus Firli Bahuri Berbuntut Panjang, Ahli Hukum Pidana Bilang Begini

Kasus Firli Bahuri Berbuntut Panjang, Ahli Hukum Pidana Bilang Begini

Ahli hukum pidana Prof. Romli Atmasasmita ikut menyoroti terkait kasus yang menjerat Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Pol (Purn) Firli Bahuri.
Meski Unggul Telak Penghitungan Cepat Pilkada Jateng, Taj Yasin Minta Pendukung Tak Perlu Euforia

Meski Unggul Telak Penghitungan Cepat Pilkada Jateng, Taj Yasin Minta Pendukung Tak Perlu Euforia

Calon wakil gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meminta pendukung tidak merayakan dengan euforia sebelum ada penghitungan resmi dari KPU tentang hasil Pilkada Jateng 2024.
Bahas Quick Count Pilkada Mimika, Maximus Ungkap Keunggulan di Beberapa Distrik

Bahas Quick Count Pilkada Mimika, Maximus Ungkap Keunggulan di Beberapa Distrik

Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Mimika nomor urut 02, Maximus Tipagau-Peggi Patrisia Pattipi (MP3) mengungkap hasil hitung sementara (quick count) di Pilkada 2024.
Ada 99 Ribu Hektare Tanah Telantar di Indonesia, Kementerian ATR/BPN akan Tingkatkan Pengawasan dengan AI

Ada 99 Ribu Hektare Tanah Telantar di Indonesia, Kementerian ATR/BPN akan Tingkatkan Pengawasan dengan AI

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mencatat ada 99.099,27 hektare tanah telantar di Indonesia.
Selengkapnya
Viral