"Enggak peduli anak polisi, enggak peduli anak bupati kalau mereka melakukan pelanggaran apalagi itu pemerkosaan tangkap itu orang. Hukum seberat-beratnya, enggak peduli jangankan anak polisi, anak bupati, mau anak presiden juga enggak ada urusan," tegasnya.
Tak hanya itu, Habib Bahar yang murka terhadap pelaku pun mengancam akan meminta anak-anak lapas melakukan tindakan kasar.
"Nanti kau lihat kalau sudah ditangkap, sudah sampai Lapas kau, saya suruh anak-anak Lapas kasih mati kau. Binatang mau kau anak polisi, anak bupati enggak ada urusan. Anak presiden pun nggak ada urusan," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan Vina dan Eky yang terjadi di Cirebon pada tahun 2016 lalu masih menjadi pembicaraan hangat setelah kisah mereka kembali viral melalui sebuah film.
Hingga saat ini bermunculan fakta-fakta baru yang terungkap setelah Pegi atau Perong yang disebut pelaku utama ditangkap polisi.
Tak hanya itu, fakta-fakta baru juga bermunculan setelah adanya saksi-saksi baru seperti Liga Akbar hingga Melmel.
Mengutip tayangan Catatan Demokrasi tvOne, pengacara Pegi yaitu Toni RM mengatakan motif sebenarnya kematian Vina dan Eky.
Sempat beredar bahwa motif kasus Vina dan Eky ini terjadi karena masalah asmara. Namun hal itu seolah disangkal oleh Toni RM.
"Disebutkan bahwa pada Sabtu 27 Agustus 2016 sekitar pukul 19.30 WIB mereka bersebelas ini berkumpul di warung Ibu Nining. Kemudian mereka minum-minuman keras ya sejenis ciu, kemudian pindah ke Jalan SMPN 11 Perjuangan," kata Toni RM.
Load more