Jakarta, tvOnenews.com - Kasus pembunuhan sejoli muda Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat pada 2016 silam semakin menemukan titik terangnya usai kesaksian yang bermunculan.
Teranyar, kesaksian baru disampaikan oleh sahabat almarhum Eky yakni Liga Akbar yang juga merupakan saksi kunci kasus pemerkosaan dan pembunuhan tersebut.
Tak hanya itu, Liga Akbar mengaku sempat melakukan pertemuan dengan Iptu Rudiana secara empat mata.
Hal itu ditengarai permintaan dari Iptu Rudiana kepada Liga Akbar usai kematian Vina dan Eky disebabkan aksi pembunuhan.
"Setelah foto tersangka tersebar tujuh hari atau lebih dari seminggu lah, Bapak almarhum Eky minta ngobrol empat mata, kayak ngobrol biasa dengan cara telepon dan bertemu di mobil. Setelah itu hanya ingin menguatkan bilangnya soal pakaian almarhum yang dipakai saja awalnya," ungkap Liga Akbar.
Liga Akbar mengungkap dalam pertemuan tersebut Iptu Rudiana sempat menanyakan permasalahan yang tengah melanda anaknya.
Liga Akbar pun sempat mengakui jika Eky memiliki permasalahan dengan seseorang bernama Rivaldi.
"Menanyakan sebelumnya ada masalah tidak, masalah dengan orang lain. Saya jawab Alamrhum Eky pernah curhat katanya pernah punya masalah dengan Rivaldi," kata Liga Akbar dikutip dari YouTube tvOne pada Minggu (16/6/2024).
Usai hal tersebut, Iptu Rudiana tak lagi banyak bertemu dan menghubungi Liga Akbar bersamaan kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang telah berporses.
Liga Akbar mengungkap detik-detik pertemuan terakhir dengan sahabatnya itu sebelum didapati Eky menjadi korban pembunuhan.
Kala itu pada 27 Agustus 2016, Liga Akbar dan Eky sempat melakukan pertemuan di siang harinya.
Liga Akbar mengaku pertemuan tersebut terkait rencana dirinya bersama Eky untuk melakukan perjalanan dari Cirebon ke Majalengka.
Dua sahabat itu melakukan perjalanan ke Majalengka dengan mengendari masing-masing motornya.
Namun sebelum melakoni perjalanan antar kota tersebut, Liga Akbar mengaku sempat menyamar ke rumah Eky.
Saat itu, Eky didapati berpamitan ke ibunya diikuti Liga Akbar untuk melakukan perjalanan ke Majalengka.
"Kami berdua juga sudah izin ke ibunya Eky, karena saya mau sekolah perhotelan," kata Liga kepada awak media dikutip pada Senin (17/6/2024).
Liga Akbar mengaku ia dan Eky sempat mengikuti kegiatan rapat organisasi di Majalengka.
Seusai kegiatan, Liga Akbar dan Eky memutuskan untuk bergegas kembali lagi ke Cirebon.
Bukan pulang ke kediaman masing-masing, Liga Akbar dan Eky memilih nongkrong di warung depan SMAN 4 Cirebon dengan waktu yang telah menunjukkan pukul 16.00 WIB.
Di warung tersebut, Liga Akbar dan Eky bertemu dengan ketiga temannya yakni B, T, dan L.
Tak lama berada di warung sekira pukul 16.30 WIB Eky pun bergegas berangkat menjemput Vina dan meninggalkan Liga Akbar bersama ketiga temannya.
Seusai maghrib, Eky dan Vina kembali datang ke warung tersebut bertemu dengan Liga Akbar dan ketiga temannya itu.
"Di situ, Eky hanya minta rokok, ngopi sebentar terus dia izin untuk hadirin rapat organisasi di Bumi Arumsari," ungkapnya.
Berjalannya waktu, Liga Akbar dan ketiga temannya itu pun mendapat kabar tak mengenakkan tentang kondisi Vina dan Eky.
Ia mengaku kabar tersebut diterimanya melalui Ketua Geng Motor XTC 04 Sumber tempat Eky tergabung sebagai anggotanya.
"T mendapat info dari ketua XTC 04 Sumber, kelompok motor Eky melalui telepon. Ketua XTC itu mengabarkan bahwa Eki meninggal dunia karena kecelakaan," katanya.
Saat itu pula Liga Akbar ditemani seorang berinisial R bergegas menuju Rumah Sakit Ciremai yang dijadikan lokasi awak rujukan Vina dan Eky.
Namun sesampainya di lokasi Liga Akbar mendapat informasi jika Vina dan Eky berada di RSD Gunung Jati.
Tak selang beberapa lama kedatangan Liga Akbar di rumah sakit tersebut, Iptu Rudiana ayah dari Eky pun tiba.
Saat itu pula, Iptu Rudiana menanyakan kronologi peristiwa yang membuat Vina dan Eky sudah tak bernyawa.
"Saat bertemu Pak Rudiana di rumah sakit, dia bertanya apakah saya bersama Eky. Saya menjawab tidak pak," kata Liga Akbar.
Kasus pembunuhan terhadap Vina dan Eky terjadi pada Agustus 2016 dengan pelaku geng motor di Cirebon, Jawa Barat.
Polresta Cirebon menetapkan 11 anggota geng motor sebagai tersangka kasus pembunuhan disertai pemerkosaan tersebut.
Sebelumnya kasus kematian Vina dan Eky ditengarai akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi.
Namun, sejoli muda itu ternyata menjadi korban pembunuhan sadis oleh geng motor tersebut.
Hingga saat ini terdapat tiga orang tersangka pembunuhan dan pemerkosaan yang masih buron usai 8 tahun kasus tersebut.
Polisi mengungkap ketiga pelaku yang buron itu beridentitas Andi (23), Dani (20), dan Pegi alias Perong (22).
Sementara 8 pelaku lain yang telah menjalani masa hukumannya yakni Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadhani, Sudirman, Rivaldi Aditya Wardana, dan Saka Tatal.
Adapun Polda Jawa Barat secara mengejutkan menghapus dua nama DPO lainnya usai menangkap terduga otak pelaku pembunuhan yakni Pegi Setiawan alias Perong. (raa)
Load more