Hal ini menyulitkan para jemaah lansia. Sedangkan jemaah harus keluar masuk maktab untuk berbegai kegiatan.
Salah satunya untuk melakukan tiga kali lontar jumrah di Jamarat yang berjarak sekitar 3,5 km. Kondisi ini sangat menyulitkan, apalagi setelah melakukan lontar jumrah, tenaga mereka terkuras untuk jalan kaki pulang-pergi sekitar 7 km.
"Yang lansia harus naik turun tangga, ke bawah," tambahnya.
Ketua Kloter JKS10, Oma Firdaosi membenarkan sejumlah persoalan termasuk kapasitas tenda. Mereka sampai berselisih dengan kloter lain.
"Daya tampung, kemarin kami mengalami sedikit berselisih dengam kloter yang lain. Dengan pembagian itu harus disesuaikan dengan jumlah jemaah," katanya.
Jemaah Kloter JKS10 berjumlah 440 orang. Sedangkan kapasitas tenda hanya untuk 340 orang.
"Dengan daya tampung yang tidak memadai, ditaruh di sini. Kita 440 (orang) sehingga kemarin kekurangan 100. Jadi 50 sekarang di sana, dekat dapur," kata Oma.
Load more